TATA KOTA BOJONEGORO : Pindahkan Kayu Tua ke Alun-Alun, Bojonegoro Gelar Upacara Adat

TATA KOTA BOJONEGORO : Pindahkan Kayu Tua ke Alun-Alun, Bojonegoro Gelar Upacara Adat Kayu jati tua berukuran jumbo dari bantaran Bengawan Solo yang bakal melengkapi tata kota Alun-Alun Bojonegoro disimpan di tempat penimbunan kayu (TPK) Bojonegoro. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

    Tata kota Bojonegoro bakal dilengkapi monument kayu tua di alun-alunnya.

    Madiunpos.com, BOJONEGORO — Sebatang kayu jati tua yang ditemukan di Bengawan Solo pada 1994 akan melengkapi wajah Alun-Alun Kota Bojonegoro. Pemindahan kayu jati jumbo berukuran 16,76 meter berlingkar batang 50 cm itu, Sabtu (7/11/2015), bakal dilakukan dalam rangkaian upacara adat yang dimeriahkan tari-tarian.

    Dalam tata kota Bojonegoro, kayu jati tua itu nantinya bakal menjadi salah satu point of view Alun-Alun Kota Bojonegoro, setelah prasasti dari watu semar berukuran raksasa yang diletakkan di sisi timur atau depan Pendapa Malowopati. Kayu jati yang ditemukan di bantaran sungai Bengawan Solo wilayah Desa Klangon Kecamatan Bojonegoro.

    Saat ini, kayu pelengkap tata kota Bojonegoro tersebut disimpan di tempat penimbunan kayu (TPK) Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro. "Pemindahan kayu jati temuan akan dilakukan dengan tenaga manusia. Kami menyiapkan 80 tenaga kerja untuk mengangkut dari TPK ke alun-alun," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Amir Syahid, Selasa (3/11/2015).

    Semula, katanya,  kayu jati pelengkap tata kota Alun-Alun Bojonegoro itu akan dipindahkan 1 November, tetapi terkendala dengan masalah teknis, sehingga diundur. Sesuai rencana, pemindahan kayu jati dengan panjang 17 meter, berdiameter sekitar 40 cm-60 cm akan diawali upacara adat, juga tari-tarian.

    "Perjalanan pemindahan kayu jati dengan berjalan kaki dan arak-arakan. Tidak dengan memanfaatkan kendaraan truk atau gerobak," kata Kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian Disbudpar Suyanto.

    Cagar Budaya
    Mengenai status kayu jati itu, menurut Suyanto, merupakan benda cagar budaya karena usianya sudah tua di atas 50 tahun. "Melihat bentuknya, kayu jati temuan ini sudah akan menjadi fosil," duganya sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

    Lebih lanjut ia menjelaskan di lokasinya yang baru kayu jati temuan itu akan menjadi monumen sebagai tanda daerahnya merupakan penghasil kayu jati di Indonesia. "Penempatan kayu jati juga pengamanannya kami serahkan ahlinya," ucapnya.

    Yang jelas, menurut dia, di lokasinya yang baru kayu jati temuan akan diberi pelindung agar tidak terkena panas matahari secara langsung termasuk hujan. Selain itu, di lokasi kayu juga akan dilengkapi dengan sejarahnya.

    Ia mengharapkan kayu jati temuan di lokasi yang baru bisa menjadi lokasi objek wisata, sekaligus sebagai ajang belajar bagi para pelajar terkait masalah kayu jati. "Pemindahan kayu jati ini juga merupakan rangkaian merayakan hari jadi ke-338 kabupaten," ucapnya.

    Seorang karyawan di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Bojonegoro Perhutani Jawa Timur, Suhartono, menjelaskan kayu jati temuan di Bengawan Solo itu kondisinya masih bagus, meskipun kena panas dan hujan.

    "Justru sekarang kayunya semakin kering. Kami kurang tahu usia kayu jati temuan itu, sebab kondisinya sudah pacakan [dibentuk]," ucapnya. Namun, ia memperkirakan usia kayu jati pekengkap tata kota Alun-Alun Bojonegoro itu sudah cukup tua, karena merupakan kayu jati di era zaman Belanda.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.