Terancam Gulung Tikar, Pengrajin Sandal di Magetan Harapkan Bantuan Pemerintah
Sepinya pesanan akibat adanya pendemi membuat para pengrajin di Magetan kesulitan mendapatkan modal untuk kembali bangkit.
Madiunpos.com, MAGETAN – Dukuh Jejeruk, Desa Candirejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, merupakan salah satu kawasan pusat kerajinan sandal. Warga di lingkungan tersebut banyak yang bekerja sebagai pengrajin sandal.
Sekitar 34 warga di Dukuh Jejeruk menggantungkan hidup dari usaha kerajinan ini. Akan tetapi, dampak pandemi membuat usaha mereka terancam gulung tikar, seperti dilansir dari Youtube, @MagetanKita TV, Kamis (13/8/2020).
Para pengrajin mengaku pesanan sandal sangat sepi setelah pasar utama sentral penjualan sandal di Jl. Sawo ditutup. Ditambah pula beberapa kawasan wisata yang sempat tutup. Para pengrajin pun sempat menganggur selama 3 bulan. Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Magetan tak kunjung datang.
Tinggal 4 Daerah di Jatim yang Masih Zona Merah Covid-19
“Kami sempat libur total. Kurang lebih selama 3 bulan karena dampak pandemi Covid-19. Pesanan tidak ada yang masuk,” ujar Somo Warni, salah satu pengrajin sandal kulit.
Selain Somo Warni, sepinya pesanan juga dialami oleh pengrajin sandal lainnya, yaitu Hadi Purnomo. Ia mengatakan usahanya juga sempat tutup selama kurang lebih 4 bulan. Pesanan yang ia terima saat ini pun hanya sekitar 20 pasang hingga 30 pasang dalam sebulan.
“Sempat tutup 3 bulan hingga 4 bulanan. Setelah lebaran baru dapat pesanan sebanyak 20 pasang hingga 30 pasang selama sebulan. Sebelum Lebaran itu total tidak ada pesanan,” ucap Hadi.
Sudah 97 Anggota PSHT Situbondo Ditangkap, Polda Jatim Kerahkan 85 Penyidik
Untuk memenuhi hidup, para pengrajin pun kini hanya mengandalkan pesanan online. Tidak setiap hari ada pesanan yang masuk. Selain itu, beberapa pengrajin pun menambah usaha dengan membuat anyaman bambu.
Para pengrajin berharap Pemerintah Kabupaten Magetan dapat membantu untuk memperlancar ekonomi mereka yang sempat tutup. Mereka mengharapkan ada bantuan modal untuk bisa kembali bangkit. Para pengrajin mengaku apabila tidak ada bantuan, usaha mereka bisa terancam gulung tikar.
Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy
Baca Juga
- Puluhan Pelajar SMPN di Magetan Sakiti Diri Sendiri, Pemkab Kumpulkan Kepala SD dan SMP
- Seribuan Warga Lereng Gunung Lawu di Magetan Salat Istisqa, Berharap Hujan Turun
- Jadi Korban Perundungan, Puluhan Pelajar SMPN di Magetan Sayat Lengan Pakai Sajam
- Puluhan Pelajar SMPN di Magetan Lukai Diri Sendiri Pakai Sajam, Gegara Masalah Keluarga & Asmara
- Tak Dikirimi Uang Istri yang Bekerja di Taiwan, Pria di Magetan Tega Aniaya Anak Kandung
- Tiga Warung di Hargo Dalem Gunung Lawu Ludes Terbakar
- Tragis, Kakek-kakek di Magetan Meninggal Terbakar saat Bersihkan Lahan
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.