Kategori: News

Warga Madiun Protes Beras Bantuan Covid-19 Berkutu

Madiunpos.com, MADIUN -- Sejumlah warga miskin penerima Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Desa Purworejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun mengeluhkan kualitas beras bantuan yang jelek dan berkutu.

Kepala Desa Purworejo, Suprayogi, mengatakan pemerintah desa telah menerima keluhan dari sejumlah warga penerima BPNT. Keluhan mereka terkait kualitas beras yang diterima melalui bantuan yang bersumber dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Dia menuturkan beras bantuan tersebut dianggap tidak layak konsumsi dan berkutu. Sehingga warga mengeluhkan. Warga meminta kualitas beras bantuan diperbaiki lagi sehingga lebih layak untuk dikonsumsi.

Terduga Pembakar Mobil Via Vallen Berasal dari Medan, Bertingkah Seolah Alami Gangguan Jiwa

"Baru kali ini beras bantuan yang diterima keluarga penerima manfaat (KPM) tidak layak. Sebelumnya tidak pernah ada keluhan terkait beras tidak layak seperti sekarang," kata dia, Selasa (30/6/2020).

Suprayogi menuturkan masyarakat mengambil bantuan tersebut di E-Warung yang ada di desa setempat. Sedangkan beras tersebut distok oleh Bulog. Sebelumnya E-Warung menyediakan beras untuk program BPNT dari warga.

Kades menuturkan ada sebanyak 216 KPM yang menerima bantuan tersebut. Tetapi, hanya beberapa warga saja yang mengeluhkan kondisi beras tidak layak konsumsi itu.

Pelaku Pembakar Mobil Via Vallen Mengaku Sebagai Vyanisty

Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Bulog terkait masalah ini. Dalam koordinasi itu, pemerintah desa meminta kepada pihak Bulog untuk memperbaiki kualitas beras yang diberikan kepada warga penerima bantuan.

Kepala Perum Bulog Sub Divre 4 Madiun, Ahmad Mustari, menepis beras program BPNT di Desa Purworejo yang berkutu dan tidak layak konsumsi adalah beras dari Bulog. Beras untuk BPNT bukan hanya diambil dari Bulog, tetapi juga diambil dari supplier lain.

"Tidak semua beras untuk program BPNT dari Bulog. Ada juga supplier yang tidak mengambil beras dari kita. Kan ada supplier lokal. Jangan dikatakan semua beras BPNT ambil dari Bulog," jelas dia saat dihubungi, Selasa.

Tersangka Pembakar Mobil Via Vallen Bawa Jenglot

Mustari menyayangkan adanya peristiwa beras bantuan yang tidak layak dikonsumsi itu. Dia pun meminta Dinas Sosial Kabupaten Madiun supaya menelusuri terlebih dahulu beras itu berasal dari supplier mana.

"Tidak mungkin kita itu memberokan beras yang tidak layak  konsumsi. Secara pribadi saya prihatin," ujarnya.

Abdul Jalil

Dipublikasikan oleh
Abdul Jalil

Berita Terkini

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

5 hari ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

1 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Kembali Raih Predikat The Best Company to Work For in Asia untuk Ketujuh Kalinya

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah Catat Pertumbuhan Tertinggi Nasional pada Tahun 2025

Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.