WISATA PONOROGO : Air Terjun Selorejo, Surga Tersembunyi di Perbatasan

WISATA PONOROGO : Air Terjun Selorejo, Surga Tersembunyi di Perbatasan Keindahan alam di air terjun Selorejo, Dusun Toyomerto, Desa Pupus, Kecamatan Ngebel, Ponorogo, Sabtu (5/11/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Wisata Ponorogo, air terjun Selorejo menawarkan kesejukan dan keindahan alam yang alami.

    Madiunpos.com, PONOROGO — Kabupaten Ponorogo secara geografis terletak di wilayah perbukitan yang memiliki potensi dan keindahan alam. Salah satunya air terjun Selorejo di Dusun Toyomerto, Desa Pupus, Kecamatan Ngebel.

    Air terjun Selorejo berada di perbukitan di Dusun Toyomerto yang berbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Air terjun itu masih alami dan belum banyak dikunjungi wisatawan.

    Tidak ada angkutan umum untuk menuju ke lokasi air terjun sehingga pengunjung harus menggunakan kendaraan pribadi, bisa sepeda motor atau mobil. Dari pusat kota Ponorogo, air terjun itu bisa ditempuh dalam waktu sekitar 120 menit.

    Sesampainya di Telaga Ngebel, pengunjung bisa bertanya kepada warga sekitar arah menuju ke Dusun Toyomerto. Tidak ada plang atau penunjuk arah yang bisa mengarahkan pengunjung wisatawan ke air terjun itu.

    Pengunjung yang tidak mengetahui wilayah tersebut tidak perlu sungkan untuk bertanya kepada warga. Dari Telaga Ngebel ke air terjun membutuhkan waktu tempuh sekitar 45 menit. Medan yang harus dilalui cukup terjal, banyak bagian jalan yang rusak dan berbatu yang licin saat hujan.

    Namun, perjalanan yang penuh tantangan itu akan terbaya dengan keindahan alam di sepanjang perjalanan. Pada daerah tertentu, pengunjung bisa melihat Telaga Ngebel dari ketinggian.

    Air terjun Selorejo berada di perbatasan antara Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Madiun. Sesampainya di tugu perbatasan dua kabupaten itu, pengunjung bisa memarkir kendaraan di samping warung di lokasi itu.

    Lokasi air terjun Selorejo belum dikelola pemerintah atau masyarakat setempat, tidak ada uang retribusi untuk masuk ke lokasi wiata tersebut. Letak tempat parkir hingga air terjun berjarak sekitar 300 meter dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

    Jalan menuju air terjun juga hanya jalan tanah setapak. Di sepanjang jalan menuju air terjun, pengunjung bisa menemui perkebunan kopi milik warga dan pohon besar yang menjulang tinggi dan membuat rimbun hutan.

    Saat menuju ke air terjun, pengunjung juga diminta hati-hati dan waspada karena di sepanjang jalan setapak juga beriring jurang dengan belukar. Ada beberapa pos pemberhentian sederhana di hutan yang dibangun warga sebagai tempat istirahat pengunjung.

    Air terjun Selorejo memiliki dua titik air terjun yang berjarak sekitar 50 meter antara air terjun pertama dan air terjun kedua. Dari kedua air terjun, air terjun pertama lebih tinggi dibandingkan air terjun kedua.

    Ketinggian air terjun Selorejo 1 sekitar 30 meter dan air tersebut mengucur deras dari bukit berbatu. Sedangkan air terjun Selorejo 2 memiliki ketinggian sekitar 20 meter dengan air deras yang mengalir di antara batu-batu alam.

    Baik di air terjun 1 maupun 2, airnya jernih dan segar. Air terjun itu dikelilingi pohon menjulang tinggi yang rindang dan semak belukar. Pengunjung bisa bermain air dan berendam di air terjun tersebut sambil menikmati udara sejuk di dalam hutan.

    Air terjun itu juga cocok untuk berfoto selfie atau berfoto bersama dengan keluarga dan teman dengan latar belakang aliran air terjun yang sangat deras. Air terjun itu juga kerap dijadikan para penghobi fotografi sebagai tempat berburu foto lansekap.

    Seorang pengunjung mengambil gambar keindahan alam di air terjun Selorejo 1 di Dusun Toyomerto, Desa Pupus, Kecamatan Ngebel, Sabtu (5/11/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Solopos)
    Seorang pengunjung mengambil gambar keindahan alam di air terjun Selorejo 1 di Dusun Toyomerto, Desa Pupus, Kecamatan Ngebel, Sabtu (5/11/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Solopos)

    Bekal makanan dan minuman bisa dinikmati di tempat duduk yang dibuat warga di sekitar lokasi air terjun. Namun, perlu diwaspadai saat hujan mengguyur, pengunjung diminta segera meninggalkan lokasi air terjun.

    Saat hujan, air bisa datang dari sumber air terjun dengan debit tinggi dan bisa membahayakan pengunjung. Selain itu, tebing di perbukitan itu bisa kapan saja longsor dan membahayakan pengunjung.

    Salah seorang pengelola air terjun Selorejo, Pardi, mengatakan sebenarnya air terjun Selorejo telah dibuka untuk umum sejak tujuh tahun lalu. Namun, pengelolaannya mengalami pasang surut dan saat ini air terjun itu dibiarkan begitu saja.

    Dia mengatakan jumlah pengunjung yang datang ke air terjun Selorejo tidak tentu dan hanya mengandalkan momen hari besar seperti Lebaran dan Tahun Baru. Selain hair-hari itu, biasanya hanya beberapa orang yang berkunjung ke lokasi itu.

    Menurut dia, salah satu kendala untuk mengembangkan air terjun Selorejo adalah persoalan akses jalan. “Jalannya memang rusak, orang mau berkunjung ke sini juga terkadang berpikir dua kali karena jalannya rusak,” jelas dia kepada Madiunpos.com di lokasi, Sabtu (5/11/2016).

    Warga RT 002/RW 001, Dusun Toyomerto, itu berharap pemerintah segera memperbaiki akses dari Telaga Ngebel menuju air terjun Selorejo. Dia meyakini jika aksesnya diperbaiki akan berdampak pada tingkat kunjungan ke air terjun Selorejo.

     



    Editor : Suharsih

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.