Petani Ponorogo Temukan 4 Mortir Aktif saat Mencangkul Lahan Perhutani

Petani Ponorogo Temukan 4 Mortir Aktif saat Mencangkul Lahan Perhutani Anggota Polres Ponorogo memperlihatkan empat mortir yang ditemukan di Desa Candi, Kecamatan Mlarak, Senin (7/11/2016) pagi. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Seorang petani di Ponorogo menemukan empat mortir saat mencangkul lahan Perhutani.

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Warga Desa Candi, Kecamatan Mlarak, Ponorogo, digegerkan penemuan empat mortir aktif, Senin (7/11/2016) pagi. Empat mortir tersebut diduga peninggalan zaman Belanda dan terpendam di dalam tanah.

    Empat mortir itu ditemukan seorang petani yang saat itu sedang mencangkul di lahan Perhutani di Desa Candi. Empat mortir yang masih aktif itu dalam kondisi karatan.

    Kanit Tipikor Polres Ponorogo, Ipda Nanang Budianto, mengatakan empat mortir itu ditemukan seorang petani yang sedang mencangkul lahan milik Perhutani di desa tersebut. Saat petani itu baru mencangkul tanah sedalam satu meter, petani itu merasakan ada benda keras tertanam di lahan itu.

    "Petani itu kaget ternyata benda keras itu mortir. Petani itu pun langsung melaporkan penemuan mortir itu ke anggota Polsek Mlarak," kata dia kepada wartawan, Senin.

    Nanang menyampaikan empat mortir yang masih aktif itu rencananya diserahkan ke Mako Brimob Madiun untuk diidentifikasi. Namun, identifikasi sementara mortir itu merupakan peledak peninggalan zaman Belanda.

    Dia menuturkan di Kecamatan Mlarak memang kerap ditemukan peledak. Menurut dia, pada zaman perang wilayah tersebut menjadi salah satu tempat latihan para tentara.

    "Tapi kalau mortir ini bukan jenis peledak untuk latihan. Ini mortir milik tentara Belanda pada zaman itu," jelas dia.

    Masing-masing mortir itu memiliki berat 15 kg dengan panjang 48 cm dan berdiameter 9 cm. "Itu mortirnya masih aktif, kami tidak berani menyimpannya di gudang. Untuk itu kami langsung serahkan ke Brimob," terang dia.



    Editor : Suharsih

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.