Piano Sjuman-Renanda SR1928 The Awakening dapat rekor Muri (Detikcom-Enggran Eko Budianto)
Madiunpos.com, MOJOKERTO - Piano Sjuman-Renanda SR1928 The Awakening menyabet museum rekor dunia dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri). Piano berdimensi 310 x 210 x 110 cm ini dinobatkan sebagai piano terbesar pertama yang dibuat di Indonesia.
Rekor tersebut diserahkan Senior Manajer Muri, Sri Widayati, kepada Presiden Direktur PT Saniharto Enggalhardjo, Harsono Enggalhardjo. PT Saniharto merupakan perusahaan furnitur yang membuat piano Sjuman-Renanda SR1928 The Awakening. Penyerahan rekor juga disaksikan secara daring Ketum Muri, Jaya Suprana.
"Usulan awal itu sebagai piano terbesar di Indonesia dengan kategori rekor Indonesia. Namun seperti tadi dikatakan Ketua Umum Muri Bapak Jaya Suprana, karya spektakuler ini baru pertama dibuat di Indonesia. Sehingga beliau mengukuhkan rekor tersebut sebagai grand piano pertama buatan Indonesia. Jadi, dikategorikan sebagai rekor dunia. Di Muri tercatat sebagai rekor ke 9.664," kata Widayati kepada wartawan di Candi Bajangratu, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (3/10/2020).
5 Kota di Pulau Jawa Ini Terkenal karena Desain Batik, Mana Saja?
Widayati menjelaskan piano Sjuman-Renanda SR1928 The Awakening dinobatkan menjadi piano terbesar karena dimensinya. Piano ini dibuat dengan panjang 310 cm, lebar 210 cm dan tinggi 110 cm. "Belum pernah ada rekor piano terbesar sebelumnya. Sehingga ini yang pertama kali buatan Indonesia," ungkap Widayati.
Piano Sjuman-Renanda SR1928 The Awakening dibuat dengan standar internasional. Sistem mekanik pemukul senar menggunakan epoxy carbon fiber. Itu adalah teknologi baru dalam sistem mekanik grand piano. Senarnya menggunakan teknologi nickel plated finish yang tahan korosi dan memberikan efek warna silver.
Piano ini menggunakan kayu jenis Spruce. Yaitu kayu terbaik untuk menghasilkan resonansi suara yang digunakan ratusan tahun di Eropa untuk alat musik Cello dan Biola.
Pulau Hashima, Tak Berpenghuni dan Jadi Pulau Berhantu di Jepang
Piano ini dapat bermain sendiri dengan dikontrol secara nirkabel menggunakan ipad. Selain itu, piano ini juga dibuat menggunakan kayu eboni atau kayu hitam Sulawesi. Karena kayu eboni mempunyai keindahan, kekuatan, dan kestabilan.
"Sekarang kan belum ada pabrik piano di Indonesia. Kami berfikir banyak seniman hebat bertaraf dunia di Indonesia, tapi belum ada sarana pianonya. Maka kami memberanikan diri membuat piano dengan try and error berkali-kali," terang Presiden Direktur PT Saniharto Enggalhardjo, Harsono Enggalhardjo.
Untuk membuat piano Sjuman-Renanda SR1928 The Awakening, lanjut Harsono, pihaknya bekerja sama dengan musisi Aksan Sjuman sebagai ahli suara dan arsitek Raul Renanda sebagai desainernya. Oleh sebab itu, piano ini dinamai SR1928. SR merupakan nama pembuat piano tersebut, Sjuman dan Renanda. Sedangkan angka 1928 diambil dari tahun Sumpah Pemuda.
Tak Butuh Banyak Tempat, Tanaman Pangan Berikut Cocok Ditanam di Dapur
"Pembuatan piano ini satu tahun kurang untuk membuat desainnya, produksinya satu tahun lebih. Totalnya dua tahun lebih sedikit," jelasnya.
Harsono mengklaim piano Sjuman-Renanda SR1928 The Awakening sudah dites oleh sejumlah pianis kelas dunia. Menurut dia, piano ini dinilai bagus, enak, dan mudah diaminkan, serta menghasilkan suara yang setara dengan piano terbaik di dunia. Sejauh ini pihaknya baru membuat dua unit saja.
"Harganya kami patok Rp2,5 miliar. Piano ketiga dalam proses pembuatan," cetusnya.
Bikin Baper, Pria Malaysia Ini Batalkan Semua Pekerjaan Demi Bantu Sahabatnya yang Stroke
Tidak hanya itu, piano SR1928 The Awakening juga dimainkan dalam Konser Tur Nasional 2020 bertajuk Rapsodia Nusantara dan Kejayaan Nusantara. Piano tersebut dimainkan komponis sekaligus pianis Ananda Sukarlan di Candi Bajangratu. Konser di situs purbakala peninggalan Majapahit kali ini mengambil tema The Birth Of Nusantara atau Kelahiran Nusantara.
"Kami berharap konser Grand Piano SR1928 The Awakening dapat membawa nama Indonesia bersaing dengan piano ternama dunia. Kami memilih lokasi Trowulan karena banyak yang tidak tahu. Kami ingin candi-candi yang sangat indah di Trowulan bisa mendunia," tandas Harsono.
Konser pertama digelar di Candi Prambanan, Yogyakarta, pada 29 Agustus. Konser yang diinisiasi Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru dari Ditjen Kebudayaan Kemendikbud ini juga akan digelar di Candi Ende, Jambi.
Dipecat PDIP, Bupati Semarang Mundjirin Tidak Akan Melawan
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.