11 Mahasiswa Diciduk Polisi karena Demo Omnibus Law, UMSurabaya Datangi Polda Jatim

Korlap aksi mahasiswa UMSurabaya, Cahyaningrat Adhi Pratama, membenarkan 11 mahasiswa UMSurabaya ditangkap dalam demo kemarin.

11 Mahasiswa Diciduk Polisi karena Demo Omnibus Law, UMSurabaya Datangi Polda Jatim Pengunjuk rasa melempar batu ke arah polisi saat demo menolak Undang-undang Cipta Kerja di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/10/2020). Aksi yang dikuti ribuan orang dari berbagai elemen mahasiswa dan buruh tersebut berakhir ricuh dan mengakibatkan sejumlah fasilitas umum rusak. (Antara-Zabur Karuru)

    Madiunpos.com, SURABAYA – Sebanyak 11 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) diciduk polisi dalam demonstrasi menolak pengesahan omnibus law di Surabaya, Kamis (8/10/2020). Pihak kampus pun mendatangi Mapolda Jawa Timur untuk konfirmasi.

    "Iya ini kami masih kroscek di Polda Jatim," ujar Humas UMSurabaya, Dede Nasrullah, saat dimintai konfirmasi, Jumat (9/10/2020).

    Terkait kronologi, Nasrullah saat ini masih melakukan kroscek di Polda Jatim. Bagaimana mahasiswanya bisa ditangkap dan ditahan di Polda Jatim.

    Gara-Gara Omnibus Law, Situs DPR Diretas Jadi Dewan Pengkhianat Rakyat

    "Kami masih belum tahu ini. Makanya kami masih posisi di Polda Jatim untuk mencari informasi terkait mahasiswa kami," lanjut Nasrullah.

    Nasrullah membenarkan mahasiswa UMSurabaya memang mengikuti demo tolak omnibus law kemarin. "Iya benar, [kemarin turun aksi], teman-teman aliansi BEM. Wah kami pastinya [yang ikut demo] belum paham. Yang pasti banyak," tandas Nasrullah.

    Korlap aksi mahasiswa UMSurabaya, Cahyaningrat Adhi Pratama, membenarkan 11 mahasiswa UMSurabaya ditangkap dalam demo kemarin. "Benar, ada 11 orang teman kami yang diamankan di Polda Jatim," ujar Cahya.

    Hilangkan Pikiran Tentang Bau Tak Sedap, Ternyata Inilah Manfaat Jengkol bagi Tubuh

    Cahya mengatakan Subuh tadi pihaknya bisa menghubungi salah seorang temannya yang ditangkap. Ada pula temannya yang mengalami luka di kepala. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan UMSurabaya. Pihak kampus juga akan berupaya untuk membebaskan mahasiswanya.

    "Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh elemen di kampus dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah. Akan membantu dalam pembebasan kawan-kawan di Polda. Jika kawan-kawan kami jam 12 belum dibebaskan, maka kami akan ke Polda dengan pihak kampus," pungkas Cahya.

     

    Mahasiswa Unesa

    Sementara itu, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menyebut ada dua mahasiswa yang belum pulang. Kedua mahasiswa itu merupakan Pemimpin Redaksi Lembaga Pers Kampus (LPK) Gema, Muhammad Edwin A dan Redaktur LPK Gema, Moch Fahmy Rizky. Mereka diduga masih ditangkap oleh pihak kepolisian.

    Museum Trinil Ngawi, Tempat Menyimpan Beragam Fosil Purba Termasuk Pithecantropus Erectus

    Kepala Humas Unesa, Vinda Maya, membenarkan dua mahasiswa itu belum pulang. "Benar Mbak, ada beberapa mahasiswa izin [ikut demo]," kata Vinda ketika dimintai konfirmasi wartawan, Jumat (9/10).

    Tak ada kabar  dua mahasiswa ini terjadi Kamis (8/10) mulai pukul 17.00 sampai 20.00 WIB, ketika bentrok antara massa dan kepolisian di depan Tunjungan Plaza dan sepanjang Jl. Gubernur Suryo Surabaya.

    Pihak kampus pun berusaha mencari mereka. Vinda mengatakan Unesa akan berkoordinasi dan menelusuri keberadaan dua mahasiswanya tersebut.

    Menko PMK Muhadjir Effendy Sebut Persepsi Masyarakat tentang UU Cipta Kerja Salah

    "Mahasiswa anggota Pers Kampus Gema sekarang sedang di Polrestabes untuk upaya menjemput Edwin dan Fahmy. Kami dari kampus sedang mencoba berkoordinasi dan mengupayakan keselamatan mahasiswa kami," jelasnya.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.