Gara-Gara Omnibus Law, Situs DPR Diretas Jadi Dewan Penghianat Rakyat
Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar, mengatakan upaya peretasan situs DPR sudah terjadi sejak Senin (5/10/2020) sore atau seusai disetujuinya Omnibus Law RUU Cipta Kerja menjadi UU pada rapat paripurna.
Madiunpos.com, JAKARTA – Situs website resmi DPR di dpr.go.id sempat diduga mengalami peretasan oleh hacker pada kemarin Rabu-Kamis (7-8/10/2020). Laman sempat tak bisa diakses.
Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar, saat dimintai keterangan megenai insiden itu mengaku upaya peretasan sudah terjadi sejak Senin (5/10/2020) sore atau seusai disetujuinya Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja menjadi undang-undang pada rapat paripurna.
Sampai saat ini pihak terkait masih terus melakukan pemantauan walaupun website telah berjalan normal. Petugas dari Telkom serta aparat kepolisian dikerahkan untuk terus memagari website itu agar upaya peretasan tidak terjadi lagi.
505 Orang Ditangkap dalam Demo Omnibus Law di Surabaya
Meskipun laman tersebut telah kembali normal seperti sediakala, namun efek peretasan masih tampak nyata. Laman tersebut masih terasa berat akibat dari efek peretasan dan virus.
“Ya itu makanya sebenernya sudah dimonitor juga baik dari Telkom maupun kepolisian Bareskrim. Memagari juga untuk upaya menyerbu supaya [tidak] terjadi [lagi], tapi memang masih agak berat sampai sekarang tapi kami tetap memagari,” kata Indra, Kamis (8/10/2020).
Sebagimana dikutip dari Okezone, Indra membeberkan bagaimana cara hacker dalam kasus peretasan laman DPR ini yakni, dengan cara menggunakan disc operating system (DOS), kemudian membanjiri laman resmi DPR dengan virus-virus.
Surabaya Rusak karena Demo Omnibus Law, Wali Kota Risma Murka
“Mereka [peretasannya] kan ini modelnya di DOS ya. Membanjiri website dengan berbagai itu ya, virus,” bebernya.
Kaget
Salah satu pengunggah situs DPR diretas adalah akun Tiktok @danoe.chandra yang mengunggah adanya indikasi peretasan yakni tulisan Dewan Perwakilan Rakya (DPR) berubah menjadi “Dewan Penghianat Rakyat”pada, Rabu (7/10/2020).
Dalam postingan-nya itu Chandra mengaku kaget dengan aksi peretasan tersebut. “Anjir ini siapa yang ngubah cuy?” tanya Chandra.
Pos Polisi Dibakar, Mobil Team Jogo Suroboyo Polda Jatim Digulingkan Massa
“Coba cek sendiri deh www.dpr.go.id,” tambah Chandra dalam caption TikTok-nya
Terkait tulisan di laman yang berubah, Indra menjelaskan bahwa tulisan itu bukan bagian dari peretasan. Melainkan hasil editing oleh pihak yang tak bertanggung jawab, sehingga penampilan halaman muka berubah.
“Tapi kalau tulisan itu semua editan. Nggak ada [peretasan]. Itu cuma editan aja,” ujar Indra.
Menko PMK Muhadjir Effendy Sebut Persepsi Masyarakat tentang UU Cipta Kerja Salah
Editor : Haryono Wahyudiyanto
Baca Juga
- Sedang Berlangsung, KPK Geledah Gedung Pimpinan DPR!
- Kecewa Tak Ditemui Khofifah, Massa Buruh Tolak Omnibus Law Bakar Kemenyan
- Aksi Emak-Emak di Palu Nyungsep Akibat Nekat Terobos Kawat Berduri
- Tak Hanya Soal Omnibus Law, Ini Alasan Ketua MPP PAN Jatim Mundur dari Partai
- Aliansi Lamongan Melawan Tolak Omnibus Law Lewat Teatrikal Malam Hari
- Dukun Santet pun Ikut Demo Tolak Omnibus Law di Banyuwangi
- Gelombang Demo Tolak Omnibus Law Berlanjut di Ponorogo, Tulungagung, Banyuwangi, dan Bondowoso
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.