Museum Trinil Ngawi, Tempat Menyimpan Beragam Fosil Purba Termasuk Pithecantropus Erectus

Museum Trinil di Ngawi, Jawa Timur, adalah museum sejarah yang menyimpan fosil replika manusia purba Pithecanthropus Erectus yang ditemukan pada 1892.

Museum Trinil Ngawi, Tempat Menyimpan Beragam Fosil Purba Termasuk Pithecantropus Erectus Tugu penanda ditemukannya fosil Pithecantropus Erectus. (detik.com)

    Madiunpos.com, NGAWI – Bagi Anda yang ingin berwisata sejarah di Jawa Timur, Ngawi bisa menjadi salah satu rekomendasi karena ada Museum Trinil yang menyimpan fosil manusia purba.

    Museum Trinil adalah situs paleoantropologi di Indonesia yang sedikit lebih kecil dari situs Sangiran, Sragen. Museum yang menempati area seluas 3 hektare ini berada di Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, atau 15 km dari pusat Kota Ngawi.

    Pendirian museum ini tidak lepas dari penemuan fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus atau manusia kera berjalan tegak oleh Eugene Dubois, seorang arkeolog Belanda. Dari situlah kemudian Pemerintah Kabupaten Ngawi membeli tanah di sekitar penemuan fosil yang kemudian dibangun sebuah museum.

    Wow! Senam Sundul Langit ala Kemenpora Mengacu pada Gerakan Sepak Bola

    Dikutip dari situs ngawikab.go.id, penemuan bekas manusia purba oleh Eugene Dubois terjadi pada 1891. Hingga pada 1892 Dubois menemukan fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus serta berbagai fosil hewan dan tumbuhan purba.

    Untuk memperingati kejadian tersebut, dibuatlah tugu berisi gambar anak panah dengan arah timur laut yang bertuliskan ”P.e 175 m”. Di mana dari arah jarak itu bertempat di temukanlah bekas penggalian fosil Pithecanthropus Erectus yang berada di pinggiran aliran Bengawan Solo. Arti dari tugu itu adalah Pithecanthropus Erectus, 175 meter ke arah timur laut.

    Beberapa fosil manusia purba juga disimpan di Museum Trinil. Seperti replika Pithecanthropus Erectus yang ditemukan di Karang Tengah (Ngawi), Pithecanthropus Erectus yang ditemukan di Trinil (Ngawi), serta fosil-fosil yang berasal dari Afrika dan Jerman, yakni Australopithecus Africanus dan Homo Neanderthalensis. Walaupun hanya berupa replika, fosil tersebut dibuat mendekati bentuk aslinya.

    Hilangkan Pikiran Tentang Bau Tak Sedap, Ternyata Inilah Manfaat Jengkol bagi Tubuh

     

    Fosil Gading Purba

    Selain fosil manusia purba, museum ini juga menyimpan fosil tulang rahang bawah macam (Felis Tigris), fosil gigi geraham atas gajah (Stegodon Trigonocephalus), fosil tanduk kerbau (Bubalus Palaeokerabau), fosil tanduk banteng (Bibos Palaeosondaicus) serta fosil gading gajah purba (Stegodon Trigonocephalus).

    Fosil hewan ini umumnya lebih keras dan panjang daripada ukuran hewan sekarang. Misalnya saja fosil gading gajah purba yang panjangnya mencapai 3,15 meter, dan gajah sekarang yang panjang gadingnya tak lebih dari 1,5 meter.

    Menko PMK Muhadjir Effendy Sebut Persepsi Masyarakat tentang UU Cipta Kerja Salah



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.