7.350 Ruang Observasi Disiapkan Untuk Warga Yang Telanjur Mudik

Terdapat 7.350 Ruang Observasi di Jatim untuk mengisolasi warga yang telanjur mudik.

7.350 Ruang Observasi Disiapkan Untuk Warga Yang Telanjur Mudik Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kanan) didampingi Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono (kiri) di sela kegiatan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya. (Antara)
    Madiunpos.com, SURABAYA -- Sebanyak 7.350 ruang observasi disiapkan untuk mengisolasi warga yang sudah telanjur mudik ke wilayah Jawa Timur meski ada larangan mudik. Jumlah ruang observasi tersebut setara dengan 86,3% dari total jumlah desa dan kelurahan di Jatim.
    Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan penyiapan ruang observasi tersebut sebagai antisipasi jika ada pemudik yang sudah telanjur tiba di kampung halamannya. Ruang observasi itu digunakan untuk isolasi mandiri bagi para pemudik yang otomatis berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
    "Ketersediaan ruang observasi desa kita tertinggi dari seluruh Indonesia. Ini artinya para kepala desa, lurah punya komitmen luar biasa untuk menyiapkan pemeriksaan berlapis," katanya dalam konferensi pers, Selasa (21/4/2020) malam, seperti dilansir bisnis.com (Jaringan Informasi Bisnis Indonesia/JIBI).
    Dia mengatakan dari total ruang observasi yang ada, sudah terpakai 299 ruang yang digunakan untuk mengarantina 1.469 orang. Menurutnya, karantina di tingkat desa dapat mendekatkan ODP dengan keluarga mereka.
    "Kalau mereka [ODP] dirawat 14 hari masih bisa disapa dengan tetap menjaga physical distancing," katanya
    Dia menambahkan Pemprov Jatim juga terus mendorong 6 kota/kabupaten lain yang belum maksimal dalam menyediakan ruang observasi. Enam kota/kabupaten itu yakni Surabaya baru 17,53%, Blitar (14,29%), Malang (12,28%), Madiun (11,11%), Batu (8,33%), Probolinggo (6,9%).
    "Kami berterima kasih bagi daerah yang sudah 100% menyediakan ruang observasi ini. Diharapkan 6 kota yang belum agar memaksimalkan area di kelurahannya supaya observasi bisa didekatkan," imbuhnya.


    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.