8 dari 124 Perawat Positif Covid-19 di Jatim Meninggal, Menkes Beri Santunan
Delapan perawat di Jawa Timur meninggal dunia akibat Covid-19.
Madiunpos.com, SURABAYA -- Hingga Rabu (24/6) siang, jumlah perawat di Jawa Timur yang meninggal dunia karena terpapar virus corona atau Covid-19 ada delapan orang. Sementara jumlah keseluruhan perawat yang terpapar Covid-19 di Jatim mencapai 124 orang.
Sementara itu, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, siang tadi berkunjung ke RSU dr Soetomo terkait penanganan pasien Covid-19. Ia juga memberikan santunan kepada keluarga tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal.
"Saya ingin menyambangi juga kondisi Surabaya, khususnya Rumah Sakit dr Soetomo untuk melihat secara riil seperti apa. Supaya tidak simpang siur," kata Terawan di RSU Soetomo.
Update Covid-19 Jatim! 19 ASN Pemprov Positif
"Kedua, memang sambil membawa santunan untuk keluarga teman-teman medis yang sudah meninggal dan kami bawakan. Karena santunan itu dari Bapak Presiden. Saya mewakili Bapak Presiden memberikan santunan pada keluarga dokter, maupun tenaga medis perawat yang sudah meninggal mendahului kita. Karena perjuangannya menangani Covid-19," imbuhnya.
Terkait penanganan pasien Covid-19 di Surabaya bahkan Jatim, Terawan menilai sudah bagus. Hanya, dia meminta adanya relaksasi agar pasien dengan keluhan sedang dipisah dari yang memiliki gejala berat.
"Supaya RS bisa konsentrasi pada penyakit berat dan sedang savior, supaya lebih banyak lagi yang diselamatkan," lanjutnya.
Seekor Monyet Alkoholik Tewaskan Satu Orang dan Lukai Ratusan Korban
Menurutnya, pasien Corona dengan gejala ringan bisa ditangani di rumah sakit lapangan atau sekitarnya. "Kalau tidak ada gejala cukup isolasi mandiri lewat Kampung Tangguh Jogo Suroboyo," pungkasnya.
Perawat Meninggal
Pada bagian lain, Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jatim, Prof Nursalam, menyebut ada 124 perawat di Jawa Timur yang positif Covid-19. Delapan di antaranya sudah meninggal dunia. "Yang terbaru almarhumah Vivitra Wallada yang meninggal seusai melahirkan anaknya," jelasnya.
Banyaknya perawat yang terkonfirmasi positif Corona membuat DPW PPNI Jatim mengambil beberapa langkah. Seperti advokasi tes PCR swab secara masif dan berkala kepada perawat.
4 Tersangka Jemput Paksa Jenazah Covid-19 di Surabaya Reaktif Rapid Test
"Lalu yang pasti penyediaan dan penggunaan APD sesuai standar. Kemudian advokasi pemenuhan kebutuhan dasar seperti istirahat, beban kerja yang tidak berat, menjaga kesehatan, asupan nutrisi yang bergizi serta pemberian suplemen," kata Nursalam.
Selain itu, lanjut Nursalam, perawat butuh dukungan secara emosional, intensif (bayaran) yang memadai, dukungan fasilitas hingga kejujuran dari pasien sendiri. "Jangan ada perawat yang dipecat atau dikurangi hak-haknya khususnya perawat kontrak honorer. Partisipasi dari pasien juga perlu," pungkasnya.
Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy
Baca Juga
- Duh...Sudah 781 Perawat di Jatim yang Terpapar Covid-19, 22 Meninggal
- Sudah 584 Perawat di Jatim Terpapar Covid-19, 16 Orang Meninggal
- Kemenkes: Silahkan Lapor Jika Temukan RS yang Rekayasa Pasien Covid-19
- Covid-19 Jatim Tinggi, Menkes Terawan akan Ngantor di Surabaya Tiap Akhir Pekan
- Menkes Mendadak di Surabaya Ketemu Tri Risma, Ada Apa?
- 144 Perawat Terpapar Covid-19, DPW PPNI Jatim Minta Perhatian Pemerintah
- Disentil Jokowi, Menkes Terawan Jadi Trending Topic Twitter
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.