Alhamdulillah, Tembok yang Memblokade Rumah Widodo Akhirnya Dibongkar

Puluhan warga pendukung Mistun pun dengan legowo kemudian membongkar pagar setinggi satu meter.

Alhamdulillah, Tembok yang Memblokade Rumah Widodo Akhirnya Dibongkar Warga membongkar tembok dengan tangan kosong. (Detik.com)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Tembok setinggi satu meter yang menutupi akses jalan keluarga Wisnu Widodo, 48, warga Desa Gandu Kepuh, Kecamatan Sukorejo, akhirnya dibongkar, Rabu (29/7/2020). Sebelumnya sempat diwarnai demo oleh puluhan warga.

    Pembongkaran akses jalan ditembok itu tidak dilakukan oleh juru sita pengadilan maupun pihak desa. Melainkan dilakukan belasan warga yang mendukung Mistun, si penembok tersebut.

    Puluhan warga secara tiba-tiba mendatangi lokasi tembok rumah Wisnu. Mereka membawa poster yang berisi dukungan terhadap Mistun. Usai melaksanakan aksi, massa pun terlihat berkerumun di depan rumah Mistun.

    Lhoh Lhah! Gegara Kotoran Ayam, Akses Jalan Widodo Ditutup Pakai Tembok

    Mereka kemudian mendamaikan pihak Mistun dan Wisnu Widodo. Puluhan warga pendukung Mistun pun dengan legowo kemudian membongkar pagar setinggi satu meter tersebut dengan tangan kosong.

    Mereka bersama-sama terlihat mendorong pagar tembok setinggi satu meter tersebut hingga roboh. Massa pun terlihat bergotong royong membersihkan puing-puing tembok.

    Warga Tolak Pembongkaran Tembok yang Blokade Rumah Widodo

    "Surat bagi waris sudah jelas gambarnya masih ada jalan. Kalau toh ada peta desa mana mungkin ditulis. Riwayat mbah-mbah dulu ada pagar suru [pagar tanaman] posisi tanah ini yang menyatakan tanahnya almarhum Pak Toiran [bapak Mistun]," tutur Korlap Simpatisan, Nurcahyo kepada wartawan di lokasi.

    Nurcahyo menambahkan intinya warga meminta kejelasan terkait status jalan yang sempat dibatasi dengan tembok tersebut.Karena jalan tersebut sempat diaku sebagai jalan desa.

    Dilaporkan Karena Keroyok Dokter RSUD Blambangan, Anggota LSM Demo

    "Ini jalan rumah tangga kok jadi jalan desa. Kalau ada pengalihan seharusnya ada arsip desa maupun Mistun. Tapi Mistun nggak dikasih. Warga tidak akan memboikot," pungkas Nurcahyo dilansir dari Detik.com.



    Editor : Arif Fajar Setiadi

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.