ARISAN ONLINE : Setelah Mahasiswi Tertipu Rp1 Miliar, Ini Bisnis Serupa Yang Harus Diwaspadai

ARISAN ONLINE : Setelah Mahasiswi Tertipu Rp1 Miliar, Ini Bisnis Serupa Yang Harus Diwaspadai Ilustrasi batu akik (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

    Arisan online diduga kuat adalah praktik penipuan berkedok sosial. Inilah bisnis lainnya yang rawan penipuan.

    Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Katholik (Unika) Widya Mandala, Sri Rustyaningsih, mengatakan kasus penipuan yang menimpa seorang mahasiswi, Mega Retno Palufi, 20, diduga kuat adalah tipu-tipu berkedok sosial. Bisnis yang membuatnya terlilit utang Rp1 miliar tersebut, kata Sri Rustyaningsih, juga memiliki “teman” sejenis yang harus diwaspadai.

    “Salah satunya ialah bisnis batu akik. Saat ini, demam batu akik terjadi di mana-mana, dan sekarang tinggal menuggu bom waktunya,” paparnya saat berbincang dengan Madiunpos.com di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

    Menurut dia, demam batu akik saat ini mirip dengan demam tanaman gelombang cinta atau ikan hias louhan. Para pemodal besar sengaja memainkan pasar dengan membangun persepsi bahwa batu akik memiliki nilai harga yang fantastis. Mereka bahkan rela membeli batu akik tersebut dengan harga selangit untuk memengaruhi harga pasar.

    “Saat ini kan di mana-mana orang bicara soal akik yang harganya selangit itu. Itu semua adalah permainan orang-orang elit berkantong tebal untuk mengeruk uang masyarakat. Pasar yang terjadi adalah pasar semu,” jelas pengamat ekonomi itu.

    Sri Rustyaningsih mengingatkan agar warga mulai berpikir rasional. Ia meminta warga jangan mudah terbuai oleh keuntgungan modal, cepat kaya, namun dengan cara-cara yang tak wajar. “Ini nantinya, ketika orang sudah ramai-ramai memborong batu akik dengan harga tinggi, tiba-tiba para pembeli lenyap. Harga hancur. Dan yang rugi adalah masyarakat yang sudah terpedaya itu,” tambahnya.

    Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Mega Retno Palufi, 20, terlilit utang Rp1 miliar karena arisan online yang ia dirikan sekitar dua bulan lalu bangkrut. Ia pun harus mengembalikan modal kepada 2.000-an anggotanya. Sementara rekannya sudah kabur tanpa diketahui keberadaanya karena ia hanya mengenal di dunia maya.

    KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Madiun Raya.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.