Awas! Setelah Sembuh, Pasien Corona Alami Kerusakan Paru Permanen

Para dokter mengklaim, pasien tersebut mengalami jaringan parut (fibrosis) pada paru-paru.

Awas! Setelah Sembuh, Pasien Corona Alami Kerusakan Paru Permanen Memeriksa X-ray paru-paru manusia. Ilustrasi (Detik.com/Thinkstock)

    Madiunpos.com, JAKARTA -- Puluhan ribu pasien penyintas Covid-19 mengalami kerusakan paru-paru permanen setelah terinfeksi virus corona. Para dokter mengklaim, pasien tersebut mengalami jaringan parut (fibrosis) pada paru-paru yang disertai gejala ringan lainnya, seperti batuk dan kelelahan.

    Para ahli mengklaim beberapa dari pasien itu mengalami fibrosis paru-paru. Bahkan pasien yang mengalami kondisi ini dan meninggal mencapai 42.000 orang.

    Keren! Gelar Kuliah Umum Bersama 35 Doktor, Unipma Pecahkan Rekor Muri

    Anggota komite eksekutif dari British Society of Thoracic Imaging dan penasihat untuk Royal College of Radiologists, dr Sam Hare, mengatakan kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Pasien Covid-19 yang sembuh pun harus kembali melakukan pemeriksaan untuk mengecek keadaan paru-paru mereka.

    "Dalam pemindaian selama enam minggu, sejauh ini saya melihat sekitar 20-30 persen pasien yang dirawat di rumah sakit menunjukkan kerusakan paru-paru permanen," jelasnya dilansir Detik.com yang dikutip dari The Sun, Rabu (24/6/2020).

    8 dari 124 Perawat Positif Covid-19 di Jatim Meninggal, Menkes Beri Santunan

    Kondisi ini diperkirakan dipicu oleh respons imun yang berlebihan. Akibatnya mengakibatkan banyak lendir dan cairan yang mengisi kantung udara di paru-paru. Hal ini membuat pasien susah bernapas dan harus dibantu alat, seperti ventilator.

    Sebelumnya, studi di China telah menunjukkan bahwa pasien Covid-19 mengalami kerusakan paru-paru permanen setelah keluar dari rumah sakit. Hal ini pun terjadi pada pasien SARS dan MERS yang 60 persen pasien sembuhnya mengalami fibrosis paru.

    Diduga Depresi Pisah Ranjang 6 Bulan, Pria Blitar Bakar Rumah Sendiri

    "Kekhawatiran saya sebenarnya adalah tidak pernah menyangka sebelumnya dalam hidup kita, begitu banyak orang yang mengalami cedera paru-paru yang sama di saat yang bersamaan," kata Prof Gisli Jenkins, dari National Institute for Health Research.



    Editor : Arif Fajar Setiadi

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.