BANJIR BENGAWAN SOLO : Balai Besar Bangun 12 Km Tanggul di Tuban

BANJIR BENGAWAN SOLO : Balai Besar Bangun 12 Km Tanggul di Tuban Ilustrasi banjir Bengawan Solo di Lamongan (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

    Banjir Bengawan Solo diantisipasi dengan pembangunan 12 km tanggul di Tuban.

    Madiunpos.com, BOJONEGORO — Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah berencana membangun 12 km tanggul kiri Bengawan Solo yang melintasi dua kecamatan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Pembangunan tanggul itu dilakukan untuk mengantisipasi banjir Bengawan Solo pada musim penghujan 2015.

    "Pembebasan tanah yang akan dimanfaatkan untuk lokasi tanggul kiri Bengawan Solo sepanjang 12 km di sejumlah desa di Kecamatan Soko dan Rengel, sudah selesai," kata Kepala Unit Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Hirnowo, Jumat (11/12/2015).

    Sesuai rencana, menurut Hirnowo, Balai Besar Bengawan Solo di Solo, akan membangun tanggul kiri Bengawan Solo di daerah setempat sepanjang 24 km. "Tanah yang sudah dibebaskan untuk tanggul sepanjang 12 km," ucapnya, menegaskan.

    Lebih lanjut ia menjelaskan Balai Besar Bengawan Solo juga sudah menetapkan lokasi tanah untuk 12 km tanggul kiri Bengawan Solo itu. "Kami tidak tahu kapan pelaksanaan dimulainya pembangunan tanggul termasuk data teknisnya," ujarnya.

    Sesuai data Pemkab Tuban, tanggul kiri Bengawan Solo yang akan dibangun itu bakal melintasi wilayah Desa Menilo, Simo, Kendalrejo, Gelagah Sari, Kenongo Sari, dan Desa Pandan Agung, di Kecamatan Soko. Tanggul kiri itu juga akan melintasi Desa Sumberrejo, Tambakrejo, Kanorrejo, Karangtinoto, Ngadirejo, dan Desa Campurejo, Kecamatan Rengel. Biaya pembangungan tanggul Rp5 miliar/km.

    Berdasarkan data Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah panjang hilir Bengawan Solo di wilayah Provinsi Jawa Timur mencapai 299 km dengan tanggul kiri sepanjang 99 km, dan tanggul kanan sepanjang 109 km. "Kami kurang tahu lokasi tanggul yang bisa terkena limpasan air luapan Bengawan Solo, ketika meluap," kata Hirnowo yang didampingi Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Mucharom.

    Meski demikian, katanya, dari hasil pengamatan di sepanjang daerah hilir Jawa Timur, ada sejumlah lokasi tanggul dan tebing kritis. Lokasi yang kritis itu, antara lain di Bojonegoro, tanggul kanan Kali Ganggang di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander, karena rawan longsor dengan panjang puluhan meter. Selain itu, tebing kanan Bengawan Solo di Desa Kabalan dan Kanor, Kecamatan Kanor, juga mengalami longsor puluhan meter.

    Di Tuban, lanjut dia, di Desa Banjarum, Kecamatan Rengel, tanggul kiri Bengawan Solo longsor sepanjang 100 m lebar dengan lebar 2 m dan kedalaman 60 cm. Selain itu, tanggul kiri Bengawan Solo di Desa Kedungrejo, Kecamatan Plumpang yang rusak sepanjang 220 m masih dalam proses perbaikan oleh Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah. Di Lamongan, jelasnya, tanggul kanan Bengawan Solo di Desa Blumbang, Kecamatan Meduran, juga longsor sepanjang 75 m lebar 20 m, dengan kedalaman 1,5 m.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.