Berkabung, Kegiatan di Ponpes dan MTs Bani Alimursyad Magetan Diliburkan

Berkabung, Kegiatan di Ponpes dan MTs Bani Alimursyad Magetan Diliburkan Petugas mengevakuasi jasad salah satu siswa MTs Bani Ali Mursyad, Kecamatan Takeran, Magetan di sungai Grape, Kabupaten Madiun, Senin (10/4/2017). (Istimewa/Polsek Wungu)

    Satu jenazah korban terseret arus Sungai Grape dimakamkan.

    Madiunpos.com, MAGETAN - Jenazah salah satu dari enam siswa MTs Bani Alimursyad Magetan yang terseret arus di Sungai Grape Madiun, Ashanul Fuad, 14, telah dimakamkan di rumah duka di Magetan.

    Pengasuh Pondok Pesantren dan MTs Bani Alimursyad, Ayib Rosyid, mengatakan jenazah Fuad dipulangkan ke rumah keluarganya di Desa Waduk, Kecamatan Takeran, Magetan, setelah proses identifikasi di Rumah Sakit Paru Kabupaten Madiun pada Senin (10/4/2017) malam.

    "Setelah disalatkan, jenazah langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum desa sekitar," ujar Rosyid di Magetan, Selasa (11/4/2017). Dia mengaku sangat terpukul atas peristiwa itu,

    Menurut Rosyid, pihaknya tidak menyangka kegiatan outbound sekolahnya tahun ini mengalami musibah. Sebab, kegiatan tersebut sudah menjadi agenda sekolah dan pondok pesantrennya setiap tahun dan selama ini berjalan lancar dan aman.

    "Saya juga menyayangkan, mengapa enam anak ini nekat turun ke sungai. Padahal para guru sudah berulang-ulang mengingatkan untuk tidak bermain di sungai. Yang anak perempuan semuanya nurut tetap di atas," kata dia.

    Pascakejadian tersebut, pihaknya memutuskan untuk meliburkan semua kegiatan di sekolah dan pondok pesantren. Para santri tersebut diliburkan hingga 20 April mendatang.

    Hingga kini sudah ada empat dari enam siswa hanyut yang ditemukan petugas dalam kondisi meninggal. Ia berharap dua lainnya yang belum ditemukan, dapat segera ditemukan.

    Kapolsek Manguharjo Polres Madiun Kota Kompol Edi Susanto menyatakan jenazah keempat yang ditemukan penambang pasir di bantaran Begawan Madiun wilayah Manguharjo Kota Madiun pada Selasa siang tadi teridentifikasi atas nama Ma'arif Sahaf, 13.

    "Hasil identifikasi tim kesehatan di RSUD dr. Soedono yang dicocokkan dengan petugas Polres Madiun di Grape, diketahui jasad itu merupakan bagian dari enam siswa yang hanyut kemarin," kata Kompol Edi.

    Selain itu, pihaknya juga memintai keterangan guru, teman, dan keluarga korban yang semuanya menbenarkan bahwa itu merupakan jenazah Ma'arif.

    Dengan demikian sudah ada empat korban siswa hanyut yang ditemukan petugas. Yakni, Ahsanul Fuad, 14, Hasmi, 14, Adliyan, 13, dan Ma'arif, 13. Mereka semua telah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.

    Sementara, masih ada dua korban lagi yang belum ditemukan yakni Ramadhani, 14, dan Gandi, 13. Tim gabungan masih melakukan pencarian di lokasi aliran sungai Wana Wisata Grape dan sekitarnya, maupun berkoordinasi dengan pemangku kepentingan di wilayah terusan aliran sungai di Kota Madiun maupun Ngawi.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.