Bingung Ngapain Di Rumah Seharian? Ini Saran Asik WHO

Bermain game ternyata memberikan sejumlah manfaat sehingga WHO merekomendasikan kita memiankannya selama masa isolasi.

Bingung Ngapain Di Rumah Seharian? Ini Saran Asik WHO Ilustrasi--Bermain game di rumah. (freepik)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Apa yang Anda lakukan selama physical distancing dan mengisolasi diri di rumah? Tidur, membaca, atau menonton televisi?

    Semua kegiatan itu sah-sah saja Anda lakukan. Tapi, tahukah Anda bila Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan Anda bermain game selama mengisolasi diri di rumah.

    Bermain game bisa menjadi hobi yang sehat selama masa karantina karena membantu menghilangkan stres dan rasa khawatir. Kegiatan ini menyediakan beberapa pelarian yang sangat dibutuhkan di tengah ketidakpastian seperti saat ini.

    Kelamaan Di Rumah Bisa Ganggu Kesehatan Mental, Ini Cara Mudah Mengatasinya

    “Kita berada pada momen krusial di tengah pandemi virus corona. Perusahaan game punya audiens global, kami mendorong mereka untuk #PlayApartTogether,” cuit Duta Besar WHO untuk strategi global, Ray Chambers, seperti dikutip jeda.id.

    Beberapa perusahaan video game menyambut baik saran tersebut. Mereka menambahkan fitur baru, hadiah tambahan, dan membuat konten tertentu tersedia secara gratis.

    Laman Medical Daily mencatat orang yang main game meningkat secara signifikan sejak dimulainya pandemi Covid-19. Apalagi semakin banyak orang yang terpaksa tinggal di dalam rumah berhari-hari.

    Begini Cara Lihat Kepribadian Orang Lewat Instagram

    Platform game seperti Steam mencapai jumlah pengguna daring terbanyak sejauh ini. Sementara platform lain dari perusahaan seperti Nintendo dan Xbox bahkan sampai harus mengalami server mogok karena banyaknya orang yang menggunakannya bersamaan.

    Bermain game menjadi sesuatu yang lumrah dilakukan anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Pada kondisi normal, bermain game dikhawatirkan akan memberi dampak negatif. Apalagi bila sampai kecanduan. Namun, bermain game pun tak melulu negatif, jika dengan pengawasan yang tepat.

    Situs Game

    Sisi positif dari bermain game ini rupanya ditangkap Pemerintah Polandia.

    Melansir dari Mashable, Selasa (24/3/2020) Pemerintah Polandia merilis sebuah situs yang bernama Grarantanna.pl. Situs ini berisi beragam aktivitas online interaktif, seperti game. Di dalamnya terdapat sebuah server yang dibuat untuk bermain game Minecraft bagi generasi muda di negara tersebut.

    Duh…Dr. Tirta Terserang Virus Corona?

    Di dalam Minecraft tersebut, pemerintah Polandia memberikan imbauan sekaligus pesan mengenai kesehatan. Ada pula instruksi bagi generasi muda agar tetap melakukan physical distancing.

    Selain konten Minecraft, pemerintah Polandia juga menggelar beragam edukasi online, teka-teki hingga kuis terkait sejarah Polandia.

    Selain dapat mengusir kejenuhan, bermain game juga memberikan efek positif lain. Apa saja itu?Berikut manfaat bermain game berdasar beberapa penelitian.

    Mengatasi sakit mental

    WHO memang mengklasifikasikan gaming disorder atau penyakit mental akibat kecanduan game sebagai sesuatu yang harus diwaspadai. Namun, masih banyak ilmuan yang tak sependapat. Salah satunya psikolog Dr. Michael Fraser.

    Menurut psikolog asal New York, AS, itu bermain game adalah sebuah mekanisme yang dapat mengatasi deretan penyakit mental remaja. Seperti kecemasan, depresi, hingga gangguan belajar. Jadi, dengan perlakuan yang tepat, sesungguhnya bermain game justru hal yang baik untuk mengatasi penyakit mental.

    Menumbuhkan sifat gigih

    Saat bermain game pasti ada saat menang dan kalah. Beberapa orang denderung mengulang tahapan di mana mereka merasa gagal. Maksudnya mereka akan lebih paham jika mereka sudah melakukan secara berulang-ulang kali. Nah, keadaan ini merangsang tumbuhnya sifat gigih untuk memperjuangkan suatu kemenangan.

    Sebuah studi oleh California State University mencoba menganalisis otak anak-anak muda yang bermain game. Mereka berkesimpulan kalau bermain game mengaktifkan bagian di otak yang berhubungan dengan penghargaan atau reward.

    Menurut para ilmuwan tersebut, sistem penghargaan ini justru merupakan hal yang berpengaruh baik. Namun, jika tak terkontrol dapat menyebabkan perubahan di otak yang membuat mereka rentan terhadap bentuk kecanduan lainnya di kemudian hari.

    Membuat otak lebih rileks

    Mark Griffiths dari Nottingham Trent University, Inggris, menyebut terdapat dampak positif dari bermain game. Profesor studi perjudian (yang ternyata merupakan salah satu ladang keilmuan psikologis) itu mengatakan hanya ada sedikit bukti bermain game secara moderat punya efek samping akut.

    Ia mencontohkan juga beberapa game yang sebenarnya sedikit mengandung unsur kekerasan seperti game shooter dan petualangan, yang justru membuat otak pemainnya lebih rileks. Sang profesor juga mengklaim kalau game ber-genre strategi yang dapat bermanfaat bagi si pemain. Yaitu kecepatan reaksi, memperbaiki memori, kemampuan penalaran, hingga kesadaran spasial.

    Melatih konsentrasi

    Beberapa peneliti dari University of Rochester di New York, AS, melakukan riset mengenai pengaruh positif bermain game. Mereka menggunakan game Medal of Honor dengan kurun waktu satu jam tiap hari selama sepuluh hari bertutut-turut.
    Hasil penelitian menyebutkan para pemain game ini lebih fokus terhadap apa yang terjadi di sekelilingnya ketimbang mereka yang jarang main game. Apalagi yang tidak main sama sekali.

    “Hasil penelitian kami ini juga sangat mengejutkan karena proses belajar lewat main game ternyata cepat diserap seseorang. Dengan kata lain, game dapat membantu melatih orang orang yang memiliki problem dalam berkonsentrasi,” tegas Daphne Bavelier, ahli syaraf dari Rochester.

    Meningkatkan daya ingat

    Peneliti serta Profesor Psikologi dari University of Illinois, AS, Dr. Arthur F. Kramer, mengadakan penelitian pada 40 orang berusia 60 hingga 70 tahun. Melansir dari jurnal Psychology and Aging edisi Desember penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui daya ingat lansia terhadap kecenderungan main game.

    Riset mencakup 20 manula yang secara acak ditugasi untuk main video game, dan separuhnya tidak, selama lebih dari sebulan. Kelompok main game menghabiskan waktu 23 jam untuk bermain game Rise of Nations, video game di mana para pemain berkeinginan mencapai dominasi dunia. Menguasai dunia membutuhkan setumpuk tugas berat. Termasuk strategi militer, membangun kota-kota, mengelola ekonomi serta memberi makan rakyat.

    Ketika penelitian berakhir, kemampuan mental mereka kembali diuji. Jika dibandingkan dengan mereka yang tidak memainkan video game, pemain Rise of Nations menunjukkan peningkatan yang lebih besar soal cara kerja otak, ingatan jangka pendek, daya nalar, hingga kemampuan berganti tugas.

    Jadi, mari kita bermain game..



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.