Bisa Ditiru, Ibu Rumah Tangga di Jombang Kebanjiran Pesanan Face Shield

Tingginya kebutuhan face shield menjadi peluang bisnis baru bagi seorang ibu rumah tangga di Jombang.

Bisa Ditiru, Ibu Rumah Tangga di Jombang Kebanjiran Pesanan Face Shield Dwi Rahmawati dibantu sejumlah pekerja membuat face shield di kediamannya di Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro, Jombang. (detik.com)

    Madiunpos.com, JOMBANG -- Pandemi Covid-19 memberi peluang bisnis baru di tengah kelesuan bisnis yang sudah ada. Tingginya permintaan akan alat pelidungi diri, salah satunya face shield atau pelindung wajah, ditangkap oleh sejumlah pihak. Salah satunya oleh seorang ibu rumah tangga di Jombang, Jawa Timur.

    Dwi Rahmawati, 38,  menjadi pengrajin  face shield dadakan karena pandemi Covid-19. Warga Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro, Jombang ini selama dua pekan terakhir dia menerima 425 unit pesanan dari beberapa sekolah Taman Kanak-kanak (TK), Taman Pendidikan Alquran (TPQ) dan para pedagang.

    "Paling banyak pesanan dari TK dan TPQ untuk persiapan new normal, kan anak-anak harus pakai face shield dan masker kalau masuk sekolah," kata Dwi kepada wartawan di rumahnya, Kamis (18/6/2020).

    Sara Fajira Akui Lagu “Lathi” Mengandung Sumpah Serapah

    Seperti dikutip dari detik.com, Dwi mendapatkan ide membuat face shield setelah lebaran akhir Mei yang lalu. Semua dia membeli pelindung wajah tersebut untuk anaknya yang akan masuk sekolah jika new normal diterapkan di Kota Santri tersebut.

    Namun, face shield yang dia beli kurang nyaman saat dicoba oleh anaknya. Sehingga ibu dua anak ini belajar membuat sendiri alat pelindung wajah tersebut. Di luar dugaannya, face shield buatannya banyak diminati.

    "Awalnya saya buat untuk saya jual ke teman-teman saja. Ternyata banyak yang minat. Akhirnya sekolah ada yang pesan diberi logo sekolah," terangnya.

    Wow! Ramuan dari Malang ini, Diklaim Sebagai Penangkal Virus Corona

    Kendala Bahan Baku

    Dibantu 4 pekerja dan suaminya, Abdul Manan, Dwi mampu membuat 100 face shield dalam sehari. Hanya, dirinya kesulitan mendapatkan bahan baku. Khususnya mika sebagai penutup wajah.

    Sehingga selama dua pekan terakhir, Dwi baru menyelesaikan 300 face shield pesanan sekolah TK dan TPQ. Dia mematok harga pelindung wajah untuk anak-anak Rp 13.000 per buah. Sehingga omzetnya mencapai Rp5.525.000. Sedangkan face shield untuk orang dewasa dia jual Rp20.000 per buah.

    "Yang belum saya kerjakan 50 face shield untuk anak TK dan 75 buah pesanan reseller. Saya belum berani menerima pesanan karena khawatir bahannya tidak ada," jelasnya.

    Sssttt…Whatsapp Siapkan Kejutan Baru Lho

    Untuk membuat pelindung wajah tersebut, ibu dua anak ini menggunakan bahan plastik mika dengan tebal 0,33 milimeter. Agar face shield nyaman saat digunakan, bagian belakang mika dipasangi busa setebal 1 cm dan matras setebal 4 mm.

    Ketiga bahan tersebut dirangkai menggunakan kancing keling dan kancing plastik yang biasa digunakan untuk jaket. Kancing plastik inilah yang berfungsi agar mika pada face shield bisa dibuka tutup.

    Sebagai pengikat kepalanya, Dwi memanfaatkan karet elastis yang dipasang melingkar pada face shield. Bagian depan face shield ditempel stiker superhero agar lebih menarik.

    Cuma Di Sini Ada Kuburan Di Jalan Gang Sempit

    "Kalau yang memesan sekolah, stiker bisa diganti dengan logo sekolah," tandasnya.

    Tentunya pemakaian face shield saja belum cukup untuk menangkal virus corona. Karena terdapat celah pada bagian bawah dan samping penutup wajah ini. Oleh sebab itu, lebih efektif jika masyarakat memakai masker dan face shield secara bersamaan.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.