Sara Fajira Akui Lagu "Lathi" Mengandung Sumpah Serapah

Dari liriknya sendiri tentang toxic relationship yang mana hubungan isinya ego dan kebohongan, sama-sama cinta, tapi saling menyakiti.

Sara Fajira Akui Lagu Lagu milik Weird Genius berjudul Lathi, ramai dibicarakan hingga viral di media sosial. (YouTube/Weird Genius)

    Madiunpos.com, JAKARTA -- Nama Sara Fajira belakangan ini ikut menanjak seiring makin populernya lagu "Lathi" yang diciptakan dan dibawakan Weird Genius. Suara Sara dalam lagu tersebut memang dinilai cocok dengan lagunya.

    Seperti diketahui, "Lathi" yang berarti 'lidah' (ucapan), memiliki lirik berbahasa Jawa pada bagian chorus. Elemen inilah yang membuat lagunya fenomenal di dunia maya. Peran Sara Fajira pun sangat kuat meskipun ia hanya sebagai featuring artist.

    Rilis “Kapusan Janji”, Yuni Shara Doakan Almarhum Didi Kempot

    Saat berbicara di vlog Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sara Fajira mengakui bahwa ia sendiri yang menuliskan lirik bahasa Jawa tersebut.

    Ia juga meminta izin personel Weird Genius, terutama Eka Gustiwana, untuk mengambil unsur peribahasa Jawa kuno di dalamnya.

    "Kalau yang di baris pertama memang saya ciptain, untuk baris selanjutnya, saya ambil dari peribahasa Jawa, bahasa Jawa kuno," terang Sara Fajira melalui kanal YouTube Ganjar Pranowo, belum lama ini.

    Cinta tak Pandang Usia, Duda Muda di Nganjuk Nikahi Nenek 72 Tahun

    Bahasa Jawa

    Seperti di video klip, lirik lagu "Lathi" pun memiliki tema yang sama, yakni sebuah toxic relationship yang melanda sejumlah insan muda. Bagian chorus bahasa Jawa pun menjadi penekanan untuk Sara.

    "Dari artinya, 'kamu enggak bisa lari dari kesalahan, harga diri terletak pada ucapan.' Dari liriknya sendiri tentang toxic relationship yang mana hubungan isinya ego dan kebohongan, sama-sama cinta, tapi saling menyakiti," beber Sara Fajira.

    Dua Bocah Tenggelam di Kalimas Surabaya, Satu Masih Hilang

    Menariknya lagi, lagu "Lathi" ini membuat Sara menghayati liriknya. Ia bahkan memposisikan dirinya sebagai korban hingga menganggap liriknya seolah adalah sumpah serapah kepada pria yang menyakitinya.

    "Jadi kenapa aku masukin lirik bahasa Jawa dan pakai peribahasa. Nah, aku memposisikan sebagai korban, jadi pasangan yang melakukan kekerasan kepada saya," terang Sara.

    TNI Gadungan di Bondowoso, Ngaku Letkol Tapi KTA Bintara

    "Itu semacam sumpah serapah kepada pasangan saya [bagian chorus bahasa Jawa]. Biar lagunya enggak melulu tentang cinta, ada pesan moralnya," tandasnya.



    Editor : Arif Fajar Setiadi

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.