BPSMP Sangiran Identifikasi Fosil Gajah Purba di Madiun

Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Jawa Tengah, melakukan pendataan fosil-fosil yang berhasil diselamatkan di Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.

BPSMP Sangiran Identifikasi Fosil Gajah Purba di Madiun Petugas dari BPSMP Sangiran mengidentifikasi fosil hewan purba yang ditemukan di Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Kamis (28/1/2021). (Istimewa)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Jawa Tengah, melakukan pendataan fosil-fosil yang berhasil diselamatkan di Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.

    Seluruh fosil yang berhasil diselamatkan dari kegiatan ekskavasi di Desa Sumberbendo selanjutnya didata dan diidentifikasi. Sehingga akan jelas fosil tersebut bagian apa.

    Konservator dari BPSMP Sangiran, Nurul Fadilah, mengatakan pihaknya melakukan pendataan di situs Saradan sejak tanggal 27 hingga 31 Januari. Kegiatan ini untuk mendata fosil-fosil yang berhasil ditemukan di situs Saradan.

    “Fosil itu kemudian diberi labeling, kemudian diidentifikasi ini bagian apa. Dari hewan apa,” kata dia, Kamis (28/1/2021).

    Berpura-Pura Hendak Salat, Bocah 11 Tahun Curi Sepeda Motor di Masjid Madiun

    Setelah diketahui bagian-bagiannya, petugas akan melakukan perawatan terhadap fosil yang rusak. Setelah semua terkumpul, selanjutnya akan dikumpulkan dan dilakukan rekonstruksi.

    Dia menyebut fosil hewan purba yang ada di Saradan ini adalah gajah purba dan kuda sungai. “Yang kami temukan di sini adalah tulang panggul gajah purba. Itu ada yang sudah mengalami kerusakan,” ujar dia.

    Lebih lanjut, nantinya fosil-fosil tersebut akan direkonstruksi dan direstorasi menjadi bentuk semula. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada bagian dari tubun hewan itu yang rusak maupun hilang.

    Soal Cuitan Islam Arogan, PWNU Jatim Sesalkan Pernyataan Abu Janda

    Pamong dari BPSMP Sangiran, Dody Wiranto, mengatakan fosil yang ditemukan di Desa Sumberbendo ini diperkirakan berusia 900.000 hingga 300.000 tahun lalu dari zaman Plesitosen.

    Dari kenampakan stratigrafi tanah lubang galian, nampak bahwa di lokasi tersebut dahulunya terdapat sungai purba. Pada masa Plesitosen, daerah ini merupakan dataran rendah yang kemudian mengalami efek pengangkatan daratan hingga menjadi daerah perbukitan seperti saat ini.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.