Bubur Sunan Bonang Bisa Dinikmati Lagi selama Ramadan 2021

Bubur suro ini dibuat dan dibagikan di halaman Masjid Astana Sunan Bonang, tepatnya sebelum memasuki kompleks makam.

Bubur Sunan Bonang Bisa Dinikmati Lagi selama Ramadan 2021 Bubur Suro Sunan Bonang (Ainur Rofiq/detikcom)

    Madiunpos.com, TUBAN - Bubur suro menjadi sajian khas ramadan di area Makam Sunan Bonang Tuban, Jawa Timur. Dimasak langsung oleh warga sekitar, sajian hangat menu buka puasa ini bisa ditemui setiap sore selama ramadan.

    Bubur Suro atau yang biasa disebut Bubur Sunan Bonang ini sempat tak bisa menghiasi ramadan 2020 akibat pandemi Covid-19. Namun tahun ini, warga bisa kembali menikmati bubur suro. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

    "Alhamdulillah ramadan2021 tahun ini bisa dibuat dan disajikan kembali. Tahun kemarin karena pandemi Covid-19 tak bisa diadakan," kata salah satu tukang masak bubur suro, Ridwan kepada detikcom, Jumat (16/4/2021).

    Dosen Unej Tersangka Pencabulan Keponakan Dibebas Tugaskan

    Bubur suro ini dibuat dan dibagikan di halaman Masjid Astana Sunan Bonang, tepatnya sebelum memasuki kompleks makam.

    Dalam pembuatannya, dibutuhkan waktu sekitar dua jam. Hal ini untuk menjaga keaslian resep bubur yang telah diwariskan turun temurun sejak 1500 M.

    "Dua jam proses memasaknya, habis asar sudah siap dibagikan kepada jemaah masjid dan warga yang ziarah," imbuh Ridwan.

    Jadi Tradisi, Masjid di Banyuwangi Gelar Tadarus Al-Quran Raksasa

     

    Jaga Prokes

    Dalam sekali memasak bubur suro, Ridwan menyebut membutuhkan 12 kg beras, 10 kg daging dan balungan sapi, rempah-rempah hingga 6 biji kelapa yang dibuat santan dan dicampur bumbu gulai.

    Bahan sebanyak ini nantinya dibagi dalam dua wajan besar. Memasaknya pun menggunakan tungku dengan kayu bakar agar aroma khas gurih bubur bisa tetap terjaga.

    Selanjutnya, bila ada asap yang mengepul hingga aroma gurih yang tercium, pertanda bubur tersebut matang. Bubur suro pun langsung dibagikan kepada 100 warga yang kebanyakan masyarakat sekitar.

    RT dan RW di Surabaya akan Pantau Pemudik Selama 2 Pekan

    "Cukup untuk dibagi banyak orang, habis asar sudah mulai bisa dibagi, warga yang datang ke sini," terangnya.

    Sementara warga di sekitar makam Sunan Bonang, Nonok, mengaku dirinya kerap datang untuk mencicipi bubur khas waliyulloh tersebut. Dirinya mengaku sudah menjadi kebiasaannya saat puasa antre mendapatkan bubur suro.

    Nonok bersama temannya datang tepat setelah asar, karena pembagian bubur dimulai lebih awal. Warga yang antre pun tetap menjaga prokes.

    Geger Biaya Pemakaman di Ponorogo Rp5 Juta Sampai Sekda Turun Tangan, Begini Ceritanya

    "Ini antre ambil bubur suro, enak rasanya. Aroma rempahnya kuat dan ada daging sapinya," tutur Nonok sambil membawa bubur untuk persiapan buka puasa.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.