Dilecehkan Rektor Unipar Jember, Suami Korban Ceritakan Kronologinya

Suami sang dosen pun menceritakan kronologi kejadian hingga akhirnya RS melakukan tindakan yang akan mencium istrinya.

Dilecehkan Rektor Unipar Jember, Suami Korban Ceritakan Kronologinya Kampus Unipar Jember. (detik.com)

    Madiunpos.com, JEMBER -- Rektor Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember, RS, mundur dari jabatannya setelah melakukan tindakan pelecehan terhadap seorang dosen di kampus tersebut. Suami sang dosen pun menceritakan kronologi kejadian hingga akhirnya RS melakukan tindakan yang akan mencium istrinya.

    Suami sang dosen itu mengatakan RS melakukan tindakan pelecehan tersebut secara sengaja. Hal itu terlihat dari gelagat sang rektor.

    “Kalau mendengar runutan cerita dari istri saya, bisa saya simpulkan memang [tindakan pelecehan itu] disengaja. Kenapa? Karena gejalanya sudah muncul sejak awal,” kata suami sang dosen, Minggu (20/6/2021).

    Pelecehan itu terjadi saat dosen dan rektor Unipar Jember mengikuti acara Diklat PGRI Jawa Timur di sebuah hotel di Tretes, Pasuruan, pada 4 Juni lalu. Namun, menurutnya, gejala munculnya pelecehan terjadi sejak rombongan berangkat dari Jember. Rombongan itu ada empat orang dalam satu mobil.

    Waduh! Rektor Unipar Jember Cium Dosen saat Diklat di Tretes, Begini Ceritanya

    “Ada sopir, istri saya, pelaku, dan salah seorang dekan. Indikasi pelecehan sudah muncul sejak berangkat dari Jember,” terang dia.

    Dia menuturkan saat mobil harus masuk bengkel untuk memperbaiki lampu depan. Saat duduk di ruang tunggu bengkel, posisi istrinya berada di sebelah kiri posisi duduk RS.

    Saat perbaikan lampu depan selesai, kata dia, RS menggunakan tangan kiri menepuk bahu kiri saya dari belakang untuk mengajak kembali masuk ke mobil.

    “Jadi kesannya merangkul. Kenapa kok tidak bahu kanan istri saya yang ditepuk kalau tujuannya sekadar mengajak. Istri saya waktu itu sempat kaget. Tapi kemudian dia diam saja. Menganggap itu tidak disengaja,” kata dia.

    Selanjutnya, saat rombongan berhenti di Leces, Probolinggo untuk salat Jumat. Ketika itu, saat masih berada di dalam mobil, Rektor Unipar tersebut menunjuk sesuatu dan tangannya menempel ke pipi korban.

    Pemkab Ponorogo Buka 2.063 Lowongan CPNS dan PPPK, Paling Banyak Tenaga Pendidik

    “Istri saya ini kan duduk di depan, di sebelah sopir. Pelaku duduk di kursi tepat di belakang istri saya. Ketika berhenti di Leces, pelaku meminta diambilkan sesuatu di dashboard. Saat menunjuk, tangannya nempel ke pipi istri saya. Lagi-lagi istri saya kaget. Tapi sampai sejauh itu tidak punya pikiran macam-macam,” cerita dia.

    Kemudian, gejala pelecehan terjadi saat mobil melaju di jalan tol. Ketika itu korban merasa tubuhnya ada yang menyentuh dari belakang. Namun, saat itu korban tidak tahu persis apa yang menyentuhnya.

    “Entah dengan kaki atau tangan. Istri saya enggak berani melihat ke belakang. Istri saya hanya berusaha menghindar dengan menggeser posisi duduk. Tapi, tetap saja sering merasa ada yang menyentuh bagian tubuhnya. Sepanjang perjalanan itu istri saya sudah merasa tidak nyaman,” terangnya.

    Puncaknya, saat mereka berada di hotel tempat berlangsunya acara diklat di Tretes. RS saat itu sedang mengetuk pintu kamar korban mengajak segera keluar kamar untuk menuju ke lokasi acara.

    “Sore hari, acara pembukaan akan dimulai. Pelaku mengetuk pintu kamar istri saya mengingatkan agar segera berangkat. Istri saya membuka pintu kamar, kemudian berbalik untuk mengambil tas,” kata dia.

    Kota Madiun Jadi Ajang Unjuk Kebolehan 17 Dalang Bocah

    Saat pintu kamar telah dibuka, RS mendekap korban dari belakang dan berusaha mencium pipi istrinya. Mendapat perlakuan itu, istrinya berusaha meronta sambil berteriak.

    “Istri saya teriak, Prof!. sambil tangannya berusaha melepaskan diri. Dekapan itu kemudian dilepas. Pelaku lalu meminta maaf ke istri saya, kemudian pergi,” kata dia.

    Dari rentetan peristiwa itu, lanjut suami korban, menurutnya pelecehan bukan tindakan yang dilakukan secara spontan.

    Sang rektor Unipar sendiri telah mengakui apa yang dilakukannya terhadap korban saat mereka berada di hotel. RS mengaku semua terjadi secara spontan. RS juga tidak menyebut dirinya mendekap korban dari belakang.

    “Ketika dia membuka pintu, spontan saya ingin menciumnya. Dia mengelak dan menghindar. Saat itu saya tersadar dan langsung meminta maaf,” kata RS.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.