Diserang Kelompok Massa, 2 Warga PSHT Sukoharjo Luka Kena Sabetan Pedang
Penyerangan terjadi saat warga PSHT Parluh 16 sekitar 10 orang baru saja mengikuti latihan di lapangan Desa Gumpang, Kartasura, Senin (14/9/2020) malam.
Madiunpos.com, SUKOHARJO -- Kasus penyerangan terhadap kelompok perguruan silat terjadi wilayah Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Selasa (15/9/2020) dini hari. Dua anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Parluh 16 menjadi korban aksi penyerangan oleh kelompok bepenutup muka.
Akibatnya kedua pesilat tersebut mengalami luka-luka setelah terkena sabetan senjata tajam (sajam). Pejabat Humas PSHT Sukoharjo Marjono mengatakan penyerangan terjadi saat warga PSHT Parluh 16 sekitar 10 orang baru saja mengikuti latihan di lapangan Desa Gumpang, Kartasura, Senin (14/9/2020) malam.
Saat itu rombongan pergi makan malam bersama di Kota Solo. "Nah setelah makan malam 10 warga PSHT Parluh 16 ini saat sampai di Jalan Slamet Riyadi atau depan kampus STIE AAS Makamhaji diadang kelompok bepenutup muka sekitar pukul 02.00 WIB," kata dia kepada Solopos.com, Selasa malam.
Viral Tubuh Warga Indramayu Bersisik, Sebenarnya Penyakit Apa?
Para warga PSHT Parluh 16 ini lantas dipepet kelompok bepenutup muka yang jumlahnya lima orang. Kelompok bepenutup muka ini datang secara tiba-tiba menggunakan sepeda motor berboncengan.
Sekelompok orang bepenutup muka tersebut menyerang dengan pedang dan melukai dua warga PSHT Parluh 16. "Begitu selesai menyerang kelompok bepenutup muka ini langsung melarikan diri," katanya.
Lebih lanjut, Marjono mengatakan kedua warga PSHT Parluh 16 yang terkena sabetan sajam langsung dilarikan ke rumah sakit. Dua korban masing-masing bernama Yodi Yudatama, 20, dan Rio, 20.
Syarat Adat Tidak Dipenuhi, Pengantin Ini Alami Kesurupan
"Rio dibawa ke Rumah sakit PKU Muhammadiyah Kartasura dan Yodi Yudatamadibawa ke RS Karima Utama Kartasura karena lukanya agak dalam," katanya.
Temui Polisi
Dia menyerahkan kasus penyerangan warga tersebut ke aparat kepolisian setempat. Dia meminta aparat untuk menangkap pelaku.
Setelah peristiwa itu, sejumlah anggota PSHT mendatangi Mapolresta Solo, Selasa (15/9/2020) malam. Kedatangan mereka untuk audiensi ihwal penyerangan oleh sekelompok orang bepenutup muka yang mengakibatkan dua anggota PSHT terluka sabetan senjata tajam di Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Selasa dini hari.
Pasien Covid-19 Bisa Kena Happy Hypoxia, Kenali Penyebab dan Gejalanya
Tujuan aksi itu untuk memberikan support kepada kepolisian agar segera menangkap dan menindak para pelaku penyerangan pada Selasa dini hari itu sesuai hukum yang berlaku.
Wakapolresta Solo AKBP Deny Haryanto saat ditanya wartawan mengenai pertemuan itu hanya menyampaikan imbauan agar warga PSHT tidak berdatangan ke Solo.
Editor : Haryono Wahyudiyanto
Baca Juga
- Inginkan Suroan & Suran Agung Tanpa Konflik, Ini Pesan Wali Kota Madiun
- Berikut Ini Tingkatan di PSHT, Mulai dari Siswa Baru hingga Menjadi Warga
- Jadi Warga Kehormatan Utama PSHT, Andika Perkasa Berpesan Jangan Gunakan Kekuatan untuk Kekerasan
- Damai, Proses Hukum Bentrok Pendekar PSHT dan Pagar Nusa Tetap Jalan Terus
- Pendekar 2 Perguruan Silat Bentrok di Jember, 2 Luka Parah
- Parapatan Luhur 2021 Usai, Moerdjoko Kembali Ketum PSHT
- Lima Tahunan Parapatan Luhur Dihelat, Padepokan PSHT Madiun Dijaga Ketat
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.