Diterjang Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, Dua Truk Terguling
Dua truk pasir terserat dan terguling setelah diterjang lahar dingin Gunung Semeru di Sungai Mujur, Lumajang.
Madiunpos.com, LUMAJANG -- Banjir lahar dingin dari Gunung Semeru membuat para penambang pasir di Sungai Mujur, Lumajang, Jawa Timur, kalang kabut. Dua truk pasir yang terjebak di tengah sungai terseret banjir lahar dingin dan terguling hingga beberapa meter.
Dibutuhkan alat berat untuk mengevakuasi dua truk tersebut. Beruntuk tak ada korban jiwa dalam kejadian itu karena sopir truk lebih dulu kabur meninggalkan kendaraannya setelah mengetahui datangnya banjir lahar dingin.
Seperti dikutip dari detik.com, kejadian bermula para pekerja menambang pasir di Sungai Mujur. Truk pasir umumnya turun sampai ke tengah sungai. Namun tiba-tiba banjir lahar hujan dari Gunung Semeru datang menerjang.
Dana BTT Ponorogo untuk Tangani Covid-19 Rp95 Miliar, Sudah Digunakan Rp10 Miliar
Besarnya banjir membuat sang supir truk dan pekerja lainnya langsung kalang kabut. Mereka meninggalkan lokasi pertambangan pasir untuk menyelamatkan diri. Sedangkan dua truk yang ditinggalkan akhirnya terguling dan terseret banjir hingga sepuluh meter.
Dua truk tersebut milik Mito, 43 dan Wawan, 38. Keduanya warga Desa Pandan Arum, Kecamatan Tempeh, Lumajang. Satu unit ekskavator diterjunkan untuk mengevakuasi truk.
"Kami sedang menambang pasir di Sungai Mujur, namun tiba-tiba banjir lahar dari Gunung Semeru datang. Penambang langsung menyelamatkan diri sedangkan dua kendaraan truk terseret lahar," ujar Sardi, salah seorang penambang pasir, Jumat (29/5/2020).
Pemkab Ngawi Akan Rapid Test Seluruh Pedagang, Ditargetkan Rampung Sepekan
Waspada Lahar Dingin
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengimbau para penambang pasir untuk menghentikan aktivitas pertambangan saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Karena dikhawatirkan terjadi banjir lahar hujan dari Gunung Semeru.
"Kami mengimbau kepada para penambang pasir tetap waspada dan hati-hati. Jika terjadi hujan untuk berhenti menambang dulu karena dikhawatirkan terjadi banjir lahar dari Gunung Semeru," terang Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo.
Sementara itu, Data dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru periode 29 Mei 2020 pukul 00.00 - 06.00 WIB, Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini mengalami 10 kali letusan. Selain itu terjadi satu kali guguran, lima kali embusan, dan dua kali tektonik jauh.
Terus Bertambah, Kasus Covid-19 di Magetan Paling Mengkhawatirkan di Madiun Raya
Masyarakat direkomendasikan tidak melakukan aktivitas di dalam radius satu km dan sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif. Yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif sebagai alur luncuran awan panas.
Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy
Baca Juga
- Gunung Semeru Meletus, Puluhan Warga Mengungsi
- Banjir Lahar Hujan Gunung Semeru terjang Dua Sungai
- Libur Lebaran 2021, Kawasan Wisata Gunung Bromo dan Semeru Ditutup
- Antisipasi Pencurian, Polres Lumajang Minta Sapi Dipasangi GPS
- Data Sementara BNPB, 6 Orang Meninggal Dampak Gempa Malang
- Butuh Uang, Wanita di Lumajang Tawarkan Ginjal Rp500 Juta
- Mobil Terjun ke Jurang di Lumajang, Pengemudi Meninggal
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.