Ditolak Aparat Desa, Jenazah Warga Jombang Tertahan Berjam-Jam di Ambulans

Gara-gara ditolak warga yang takut virus corona, jenazah warga Jombang terlunta-lunta di ambulans.

Ditolak Aparat Desa, Jenazah Warga Jombang Tertahan Berjam-Jam di Ambulans Ambulans yang mengangkut jenazah Ratno Yuniarto terparkir di RSUD Jombang. (suara.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Jenazah Ratno Yuniarto, 43, sedianya dimakamkan Selasa (7/4/2020) malam. Namun, hingga Rabu (8/4/2020), jenazah warga Kelurahan Kaliwungu, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, itu masih ada di dalam mobil ambulans.

    Hingga Rabu pukul 11.00 WIB, ambulans Nurul Hayat itu masih tertahan di depan kamar mayat RSUD Jombang. Padahal mobil itu terparkir sejak Selasa pukul 21.00 WIB.

    Penyebab jenazah Ratno tak segera dimakamkan adalah karena ada penolakan dari warga Kelurahan Kaliwungu. Mobil ambulans yang membawa janzah Ratno sejatinya sudah sampai di rumah duka. Namun, oleh aparat desa, jenazah itu dilarang diturunkan dari ambulans. Mereka khawatir Ratno meninggal karena virus corona atau Covid-19. Warga tidak mau tertular.

    Jatim Belum Ada PSBB, Kemampuan Daerah Jadi Pertimbangan

    “Akhirnya pihak desa meminta saya ke rumah sakit terdekat untuk meminta visum. Namun hingga saat ini [Rabu pukul 11.00 WIB] belum terlayani. Mulai jam sembilan malam hingga sekarang,” kata sopir ambulans tersebut. M. Teguh Santoso, seperti dilansir suara.com.

    Teguh tidak bisa berbuat banyak. Awalnya dia hendak menurunkan jenazah tersebut. Tapi didatangi aparat desa dan meminta agar jenazah tidak diturunkan.

    Teguh menuruti permintaan aparat desa. Dia menduga warga takut jenazah yang ia antarkan itu meninggal karena terjangkit Covid-19. Makanya, begitu ambulans sampai di Kelurahan Kaliwungu, kendaraan tersebut langsung disemprot cairan disinfektan. Baik bagian dalam maupun luar mobil.

    Tetapkan Status Tanggap Darurat, Pemkab Ponorogo Tanggung Biaya Pasien Corona

    Sementara itu, kerabat dari jenazah, Budi, mengatakan Ratno meninggal setelah menjalani perawatan di RS Muji Rahayu Surabaya. Oleh keluarga, jenazah hendak dimakamkan di Kelurahan Kaliwungu.

    “Kalau diagnosa RS Muji Rahayu, Ratno meninggal karena DOA (Dead on Arrival). Gejalanya sesak nafas. Begitu mengalami gejala tersebut kemudian meninggal,” ujar wanita berjilbab ini.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.