Donasi Mengalir, Rumah Keluarga Mifta Dibangun Ulang
Rumah keluarga Mifta dibangun dilengkapi dua kamar tidur dan satu kamar mandi.
Madiunpos.com, PONOROGO — Rumah yang menjadi tempat tinggal keluarga almarhumah Dwi Miftahul Khasanah atau Mifta, 13, siswi kelas VII SMP Maarif Ponorogo yang tewas karena kecelakaan lalu lintas beberapa waktu lalu, saat ini dalam proses pembangunan.
Rencananya rumah dibangun total menjadi rumah bertembok yang layak huni. Rumah Mifta yang dulu dihuni bersama ayah dan adiknya, yaitu Pujo Kustowo dan Jovi Muhammad Zamnas hanya berdinding anyaman bambu dan berlantai tanah dengan ukuran 5 meter X 7 meter. Rumah itu tidak memiliki kamar tidur, ruang tamu, tempat mandi cuci kakus, dan lainnya. (baca: Tewas Tertabrak Motor, Anak TKW Ponorogo Dimakamkan Tanpa Kehadiran Ibunda)
Uluran tangan dari berbagai kalangan terus mengalir ke keluarga Mifta, sebagian donasi itu digunakan untuk membangun rumah yang beralamat di RT 001/RW 002, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Babadan, Ponorogo, itu.
Pantauan Madiunpos.com di rumah Mifta, Jumat (4/11/2016), dinding rumah telah dirobohkan dan kini tinggal kerangka rumah yang tersisa. Sejumlah pekerja sudah mulai memasang kerangka besi untuk membangun tembok rumah itu. Sejumlah material bangunan seperti pasir, semen, kayu, besi, dan lainnya sudah tersedia.
Rumah itu diubah total dan diperluas, dari sebelumnya yang hanya tipe 28 akan dijadikan tipe 65. Interior rumah pun akan dibangun selayaknya rumah pada umumnya. Di dalam rumah terdapat dua kamar tidur, ruang tamu, kamar mandi dan toilet, dapur, tempat jemuran, dan kandang. Sedangkan di depan rumah terdapat halaman yang bisa digunakan untuk tempat bersantai. (baca: Begini Kondisi Rumah Keluarga Mifta yang Juga Dihuni Kambing)
Koordinator bedah rumah tim donasi Mifta, Anas Karunia Ilahi, mengatakan rumah keluarga Mifta seluruhnya akan ditembok dan didesain sebagai hunian yang nyaman serta layak huni. Seluruh material bangunan yang dibutuhkan merupakan donasi dari para donatur.
Dia mengatakan rumah itu akan dihadapkan ke arah timur yang sebelumnya menghadap selatan. “Sebelumnya kan menghadap ke selatan itu berhadapan persis dengan permakaman umum. Atas permintaan keluarga, akhirnya diputuskan untuk menghadap ke timur,†ujar dia.
Mengenai dana yang dibutuhkan untuk membangun rumah itu, Anas mengaku belum mengetahui secara pasti. Namun, diperkirakan seluruh kebutuhan pembangunan bisa terpenuhi. Apalagi, saat ini donasi terus mengalir ke keluarga Pujo.
“Di rumah itu juga akan dibangun kamar-kamar, toilet, dapur, dan lainnya. Selain itu, nanti akan dilengkapi listrik, karena sebelumnya kebutuhan listrik di keluarga tersebut masih ikut saudaranya,†jelas dia.
Editor : Rohmah Ermawati
Baca Juga
- Perjuangan Kakek Pengayuh Becak di Madiun Rawat Cucunya yang Alami Kanker Tulang
- Bocah 5 Tahun di Madiun Alami Penyakit Langka, Ada Benjolan Sebesar Kepala di Lengannya
- Tragis, Kakek di Ponorogo Ditemukan Meninggal di Dasar Jurang Setelah Sepekan Hilang
- Cerita 3 Siswa di Jember yang Harus Naik Turun Gunung Demi Mendapatkan Sinyal
- Orang Tua Siswa SD di Madiun yang Dilarang Nebeng Belajar Daring Minta Solusi dari Sekolah
- Belajar Daring Nebeng Teman, Siswa SD di Madiun Ini Justru Mendapat Tekanan dari Sekolah
- Terdampak Covid-19, Keluarga Bayi Hidrosefalus di Madiun Belum Tersentuh Bansos Pemerintah
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.