EKONOMI JATIM : Jatim Hadapi Pemulihan Ekonomi 2016

EKONOMI JATIM : Jatim Hadapi Pemulihan Ekonomi 2016 Soekarwo-Saifullah Yusuf (JIBI/Solopos/Dok.)

    Ekonomi Jatim bakal menghadapi pemulihan pada 2016 mendatang.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Tahun 2016 mendatang digadang-gadang sebagai periode pulihnya pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Perbaikan ekonomi Jatim diperkirakan akan berlanjut sehingga mampu mencapai pertumbuhan 5, 2%-5,6% pada 2016. Sementara itu, inflasi diperkirakan akan berada dalam kisaran target yaitu 4±1% dengan defisit transaksi berjalan tetap pada level sehat di bawah 3%.

    Gubernur Jawa timur Soekarwo mengatakan pulihnya ekonomi Jatim disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Dari sisi eksternal, pulihnya ekonomi mitra dagang utama Jatim yaitu Amerika Serikat dan Jepang berpotensi mendorong peningkatan ekspor provinsi setrempat. Selain itu, harga komoditas internasional unggulan Jawa Timur, terutama minyak nabati dan kertas juga mulai menunjukkan peningkatan.

    Sedangkan dari sisi internal, diperkirakan penjualan meningkat sejalan dengan perbaikan konsumsi masyarakat. Adapun hasil survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia menunjukkan terjadinya peningkatan ekspektasi penghasilan pada tahun 2016, dengan indeks mencapai 151,8, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2015 yang mencapai 115,7.

    “Pulihnya keadaan ekonomi Jatim tahun depan tidak lepas dari keberhasilan Jatim mengelola ekonomi di tahun ini [2015],” katanya di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015 di Di Surabaya, Kamis (10/12/2015).

    Kantor Perwakilan Dagang
    Salah satu kebijakan yang diinisasi pemerintah daerah bersama dengan Bank Indonesia di level regional adalah pembentukan 28 Kantor Perwakilan Dagang Jawa Timur di seluruh Indonesia. Langkah ini ditempuh guna mempercepat realisasi belanja pemerintah daerah salah satunya melalui akselerasi pembangunan infrastruktur publik, seperti jalan, pelabuhan, dan sumber daya air.

    Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Benny Siswanto berujar pihaknya turut serta mengatasi perlambatan ekonomi Jatim tahun ini melalui program penguatan kinerja usaha mikro,kecil dan menengah (UMKM). Program itu meliputi pengembangan klaster, perpanjangan MoU sertifikasi tanah, serta fasilitasi promosi produk UMKM.

    Berbagai upaya tersebut, lanjut dia, sudah mulai menampakkan hasil dalam jangka pendek. Pada triwulan III 2015, kinerja ekspor luar negeri mulai mencatatkan perbaikan dibanding triwulan sebelumnya. Berdasarkan hasil survei BI, 26% responden pelaku usaha telah melakukan subtitusi impor dengan bahan baku domestik merespon tingginya biaya bahan baku impor.

    Investasi Asing
    Di sisi pendanaan, investasi asing pada triwulan III 2015 mulai meningkat.  Sementara itu, kredit residensial produktif, seperti ruko dan rukan juga menunjukkan peningkatan seiring dengan mulai menggeliatnya dunia usaha. Oleh karena itu, secara keseluruhan, dampak kebijakan tersebut terlihat pada perbaikan ekonomi Jawa Timur pada triwulan III 2015 yang tumbuh 5,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (5,3%).

    “Pertumbuhan ekonomi Jatim tetap berada di atas nasional dan tertinggi kedua diantara provinsi-provinsi lain di Pulau Jawa."



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.