Ekskavasi di Sendang Kuncen, Tim Peneliti BPCB Jatim Temukan Saluran Air Kuno
Tim peneliti dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur selesai melakukan ekskavasi di Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Madiunpos.com, MADIUN -- Tim peneliti dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur selesai melakukan ekskavasi di Kecamatan Taman, Kota Madiun. Selama sepakan melakukan ekskavasi, tim peneliti menemukan beberapa temuan.
Salah satu yang ditemukan adalah terowongan sumber air di Sendang Kuncen yang ada di Kelurahan Kuncen, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Tim harus menggali hingga enam meter untuk menemukan terowongan itu.
Pamong budaya muda Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Pahadi, mengatakan tim telah melakukan ekskavasi di lokasi Sendang Kuncen selama empat hari. Di lokasi itu, tim menggali sedalam enam meter untuk mencari terowongan bersejarah di lokasi tersebut.
BPCB Jatim Lakukan Ekskavasi di Demangan Madiun
“Di lokasi itu, kita sudah melakukan ekskavasi. Kita sudah menggalmi sekitar 6 meter dari permukaan tanah. Itu masih menunjukkan alur sumber itu dari arah timur,” kata dia saat ditemui, Senin (20/9/2021).
Nantinya, ketika akan dilakukan penelusuran lebih lanjut akan dilakukan ekskavasi berat di sisi timur dari Sendang Kuncen. Sedangkan temuan awal di lokasi itu adalah dugaan terowongan yang menjadi alur sumber asli di sendang tersebut.
Terowongan sumber air itu, kata dia, ditemukan dengan kondisi sumber airnya sangat kecil. Padahal, dari kesaksian warga menyebut bahwa dulunya pada tahun sekitar 1980 sumber itu memiliki aliran yang sangat besar.
“Saat kita temukan kondisinya sudah tidak mengalir deras. Sangat kecil sekali. Tapi alurnya sudah kita temukan,” ujarnya.
Secara struktur arkeologi, kata Hadi, temuan terowongan air itu belum diketahui. Sedangkan di sisi struktur cagar budaya, dia menyampaikan terowongan itu belum ditemukan potensinya.
Mengenai kapan sendang tersebut dimanfaatkan masyarakat, tim peneliti belum mengetahuinya. Tetapi, sendang tersebut mulai mengalami revitalisasi dan dibangun plengsengan pada tahun 1984 oleh pemerintah daerah.
“Memang secara data arkeologi tidak menunjukkan itu dimanfaatkan pada zaman klasik. Hal itu berdasar dengan tidak ditemukannya bukti tatanan atau susunan berbahan batu atau bata. Kami juga belum tahu kapan sendang tersebut mulai dimanfaatkan masyarakat,” jelas Hadi.
Operasi Patuh Semeru Digelar di Madiun Selama Dua Pekan, Ini Targetnya
Dari temuan-temuan itu, dia menegaskan hingga kini belum bisa memastikan terowongan di sendang tersebut masuk dalam kategori struktur cagar budaya. Melainkan saluran alami. Tanah yang menutupi terowongan itu dimungkinkan adalah tanah uruk yang digunakan saat pengerjaan plengsengan.
Dalam penggalian itu, tim peneliti menggunakan dua unit ekskavator. Tim juga membutuhkan waktu sekitar empat hari untuk menyelesaikan ekskavasi itu.
“Tapi yang jelas dalam ekskavasi ini kami menemukan saluran lama di Sendang Kuncen itu,” kata dia.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Berikut Ini Nama-nama Anggota Bawaslu Periode 2023-2028 di Wilayah Madiun Raya
- Inginkan Suroan & Suran Agung Tanpa Konflik, Ini Pesan Wali Kota Madiun
- Motif Pelaku Pembunuhan Perempuan Muda di Kamar Kos Madiun Terungkap
- Satu Pengendara Motor Luka Berat dalam Kecelakaan di Depan PG Kanigoro Madiun
- Diduga Korban Pembunuhan, Perempuan Muda Ditemukan Meninggal di Indekos Madiun
- Jadi Pengedar Sabu di Madiun, 2 Anggota Polisi Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Penjara
- Gandeng Google Indonesia, Pemkot Madiun Latih Ratusan Guru Manfaatkan Chromebook
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.