Emak-Emak di Madiun Dilatih Kreasikan Makanan dari Bekatul dan Sukun
Sebanyak 135 ibu-ibu di Kota Madiun dilatih untuk membuat makanan dari bahan tepung bekatul dan sukun.
Madiunpos.com, MADIUN -- Sebanyak 135 ibu-ibu di Kota Madiun dilatih untuk membuat makanan dari bahan tepung bekatul dan sukun. Pelatihan ini untuk memperkenalkan bahan makanan non-beras dan non-terigu.
Seperti diketahui, beras dan terigu menjadi bahan yang paling banyak digunakan untuk pembuatan makanan. Padahal, sebenarnya ada bahan lain yang bisa digunakan untuk membuat makanan. Beberapa bahan yang mudah ditemui di Kota Madiun adalah sukun dan bekatul.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Madiun, Sumini, mengatakan kegiatan pelatihan pengolahan pangan non-beras dan non-terigu ini bertujuan untuk memperkenalkan bahan pangan lain selain dua bahan itu.
Dari Usaha Boks Motor Custom, Bayu Bisa Raup Omzet Hingga Belasan Juta Rupiah Per Bulan
Menurutnya, masyarakat perlu tahu keanekaragaman makanan yang ada di Indonesia, terutama bangan pangan yang ada di wilayah Kota Madiun.
“Selama ini kan kita tergantung sekali sama terigu. Untuk mengurangi ketergantungan terigu, kita perlu mengenal pangan lokal. Seperti bekatul dan sukun,” kata dia, Jumat (26/3/2021).
Dia menuturkan tepung sukun dan bekatul sangat mudah ditemui di Madiun. Terlebih kawasan pertanian di wilayah Madiun masih sangat luas.
“Bekatul ini kan sisa pengolahan dari padi menjadi beras. Biasanya bekatul ini untuk pakan ternak. Tapi ini untuk diolah menjadi jajanan,” kata Sumini.
Bulog Jamin Stok Beras di Madiun Aman Hingga 7 Bulan Mendatang
Melalui program Pelatihan Pengolahan Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) Non-Beras dan Non-Terigu diharapkan bisa memperkaya kreasi makanan masyarakat. Ibu-ibu yang mengikuti pelatihan ini adalah para pengelola lapak UMKM dan P2L di masing-masing kelurahan. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini ada 135 orang dari 27 kelurahan di Kota Madiun.
Ibu-ibu ini dilatih untuk membuat kudapan dari bahan bekatul dan sukun, mulai dari jajanan kering, jajanan basah, dan kukis.
Pelatihan olahan pangan ini sudah dimulai sejak 9 Maret lalu dan telah berakhir pada 26 Maret 2021. Diharapkan para peserta bisa mempopulerkan makanan yang terbuat dari bahan bekatul dan sukun.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Jos! Pemkot Beri Beasiswa Kuliah S1 Bagi Puluhan Narapidana Lapas Madiun
- Pembangunan Replika Monas di Alun-alun Madiun Dikritik, Ini Tanggapan Wali Kota
- Pendaftar Membeludak, Pemkot Madiun Pilih 160 Pemuda untuk Pelatihan Berbasis Kompetensi
- Tragis! Guru SMPN di Madiun Hukum Siswa Lari di Lapangan hingga Kakinya Melepuh
- Delegasi dari Bangladesh & Kenya di Madiun Sepekan untuk Belajar soal Kesehatan
- Tata Kawasan Kota, Pemkot Madiun Relokasi Puluhan PKL ke Lapak UMKM Rimba Dharma
- Bentuk Perhatian kepada Warga Lansia, Wali Kota Madiun Bagikan Kursi Roda
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.