Gagal Masuk PTN, Anak Petani di Ponorogo Ini Malah Lolos di 3 Kampus Luar Negeri

Seorang siswa SMAN 1 Ponorogo berhasil lolos masuk ke tiga perguruan tinggi luar negeri.

Gagal Masuk PTN, Anak Petani di Ponorogo Ini Malah Lolos di 3 Kampus Luar Negeri Muhammad Wildan Tamami, siswa SMAN 1 Ponorogo diterima kuliah di luar negeri dengan beasiswa Selasa (14/6/2022) (Istimewa/Dinar)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Seorang siswa asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Muhammad Wildan Tamami, diterima di tiga kampus luar negeri. Bahkan siswa SMAN 1 Ponorogo itu bakal kuliah di luar negeri dengan mendapatkan beasiswa dari Indonesia Maju.

    Remaja itu sempat kecewa karena tidak diterima di kampus dalam negeri. Namun, kekecewaannya itu terkikis setelah ia dinyatakan diterima di tiga kampus luar negeri.

    Tiga kampus tersebut adalah Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Universitas Toronto Kanada, dan Universitas British Columbia, Kanada. Sejak awal dia memang mendaftar di tiga kampus tersebut dan beruntungnya diterima semua.

    ”Alhamdulillah saya bisa berkuliah di luar negeri,” kata Wildan, Selasa (14/6/2022).

    Baca Juga: Pengendara Motor Tewas dalam Kecelakaan Adu Banteng di Ponorogo, Ini Kronologinya

    Dengan berbagai pertimbangan, warga Desa Mlarak, Ponorogo, ini memilih untuk berkuliah di NTU Singapura.

    Wildan bercerita sebenarnya dia hanya ingin berkuliah di kampus-kampus dalam negeri. Dia juga mendaftar melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) untuk kampus yang berada di Jawa Barat.

    Tapi, keinginannya itu tinggal angan-angan lantaran tidak lolos. Wildan cukup kesal lantaran tidak diterima di kampus impiannya. Padahal, secara peringkat di sekolah, anak kedua dari dua bersaudara itu mendapatkan peringkat pertama.

    ”Agak kesal, tapi ya mau bagaimana lagi,” ungkapnya.

    Baca Juga: Gandeng Wartawan & Influencer, BI Kediri Sosialisasi CBP Rupiah di Madiun Raya

    Meskipun begitu, dia tetap mencoba peruntungan dengan mendaftar beasiswa Indonesia Maju. Wildan mendapatkan tawaran beasiswa itu lantaran dia pemenang Kompetisi Sains Nasional (KSN) dan mendapatkan medali emas di ajang bergengsi itu.

    Meski begitu, dia cukup bersusah payah lantaran pengumuman itu baru didapatkannya di akhir November. Sedangkan, untuk apply beasiswa di NTU Singapura itu berakhir 15 Desember dan dua kampus lainnya pada akhir Januari.

    ”Saya hanya mempersiapkan sekitar dua minggu dan harus begadang sampai dini hari waktu itu. Alhamdulillah bisa lolos ketiganya,” ceritanya.

    Bagaimana belajarnya? Wildan mengaku tidak terlalu ngoyo dan memanfaatkan belajar saat di sekolah saja. Selebihnya dia menonton film saat di rumah.

    ”Kalau boleh jujur saya hanya belajar di sekolah. Tapi saya fokus. Tiap bab saya kuasai,” terangnya.

    Bapak Wildan, Mochamad Zainuri mengaku bahwa anaknya itu sudah memiliki berbagai prestasi sejak kecil. Petani yang berprofesi sebagai perangkat desa itu merasa bangga anaknya bisa kuliah di luar negeri.

    ”Saya relakan dia belajar jauh dari rumah,” pungkasnya.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.