HARGA BBM : Ekonom Tuding Penyesuaian Tarif Picu Kelangkaan BBM

HARGA BBM : Ekonom Tuding Penyesuaian Tarif Picu Kelangkaan BBM Ilustrasi pengisian bahan bakar minyak jenis Premium di SPBU. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

    Harga BBM yang diturunkan pemerintah disongsong antisipasi oleh pengusaha SPBU dan warga.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Ekonom dari Univesrsitas Airlangga (Unair) Surabaya, Imron Mawardi, menuding pengurangan stok menjelang penyesuaian harga yang diterapkan pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan penundaan masyarakat membeli BBM memicu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah daerah di Jawa Timur.

    "Stok di beberapa SPBU di Jatim, khususnya Surabaya, memang mulai menipis. Bahkan, di beberapa tempat malah langka ini disebabkan murni adanya [antisipasi] penyesuaian tarif baru dari pengusaha SPBU," katanya ketika dimintai komentar oleh Kantor Berita Antara di Surabaya, Rabu (6/1/2016).

    Ia mengatakan sebelum harga BBM turun, pengusaha atau pengelola SPBU mengantisipasinya dengan mengurangi pesanan menjelang penurunan harga. Dasarnya, duga Imron Mawardi, para pengelola SPBU itu tidak ingin dirugikan dengan kebijakan pemerintah tersebut.

    "Ketika ada wacana harga BBM akan turun, maka pengusaha SPBU akan mengurangi pesanannya supaya konsumen menunda untuk membeli BBM. Karena saat pemerintah mengumumkan harga BBM turun atau naik, konsumen akan berebut mengantre ke SPBU," ujarnya.

    Kebijakan penurunan harga BBM, lanjutnya diapresiasi oleh masyarakat, apalagi bagi pengusaha BBM eceran yang membelinya secara berlebihan, sehingga stok BBM di sejumlah SPBU mulai menipis. "Masyarakat memang senang dengan kebijakan pemerintah yang menurunkan harga BBM, namun hal ini masih kurang diantisipasi oleh pengusaha SPBU maupun Pertamina sebagai penyedia  BBM," terangnya.

    Beberapa Hari Saja
    Seperti diketahui per 5 Januari, PT Pertamina menurunkan harga BBM jenis solar, premium, pertalite dan pertamax. Untuk harga solar, dari Rp6.700/liter, turun menjadi Rp5.750/liter, solar non PSO dari Rp8.300/liter turun menjadi Rp8.050/liter. Sedangkan Premium di luar Jawa, Madura dan Bali dari Rp7.300/liter turun menjadi Rp6.950/liter, Premium untuk Jawa, Madura dan Bali dari Rp7.400/liter turun menjadi Rp7.050/liter. Sedangkan untuk Pertalite, dari Rp8.250/liter turun menjadi Rp7.900/liter, Pertamax di Jawa Timur, dari Rp8.750/liter turun menjadi Rp8.600/liter.

    "Pemerintah mempunyai kebijakan penurunan harga BBM tidak per tanggal 1 Januari, melainkan per tanggal 5 Januari dikarenakan memberikan waktu kepada pengelola SPBU untuk menjual BBM yang dibelinya ketika harganya masih tinggi, sehingga kelangkaan stok BBM bisa terhindar," paparnya.

    Lebih lanjut dia mengungkapkan terjadinya stok BBM yang mulai menipis di beberapa SPBU diprediksi hanya terjadi pada beberapa hari saja, karena baik pengusaha SPBU maupun masyarakat sudah terbiasa dengan tarif BBM. "Menipisnya stok BBM ini saya prediksi hanya sementara saja, sekitar satu hingga dua hari ke depan karena baik masyarakat maupun pengusaha SPBU masih dalam penyesuaian tarif penurunan BBM," tandasnya.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.