IDB Pinjamkan Rp2,6 Triliun untuk Bangun Transportasi Bertanaga Listrik di Bali

Proyek pembangunan sarana transportasi perkotaan bertenaga listrik di Pulau Bali menggunakan dana pinjaman dari Islamic Development Bank (IDB).

IDB Pinjamkan Rp2,6 Triliun untuk Bangun Transportasi Bertanaga Listrik di Bali Direktur Utama PT Inka, Budi Noviantoro, menunjukkan nota kesepahaman (MoU) kerja sama antara PT Inka dengan Perusda Bali, Jumat (23/10/2020). (Istimewa/PT Inka)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Proyek pembangunan sarana transportasi perkotaan bertenaga listrik di Pulau Bali menggunakan dana pinjaman dari Islamic Development Bank (IDB).

    Diperkirakan nilai investasi untuk pembangunan sarana transportasi bertenaga listrik tersebut mencapai Rp2,6 triliun.

    Direktur Utama PT Inka, Budi Noviantoro, mengatakan Inka akan membikin trem listrik, bus listrik, dan kereta gantung. Karena di Bali belum ada rel untuk trem listrik, pihaknya melalui kerja sama tersebut juga akan membangunkan relnya.

    Pihaknya menggandeng Perusda Bali untuk mengerjakan proyek sarana transportasi bertenaga listrik tersebut.

    Inka Garap Sarana Transportasi Bertenaga Listrik di Bali

    Proyek tersebut akan mulai dikerjakan setelah feasibility studies (FS) atau studi kelayakan rampung. Namun diperkirakan proyek senilai Rp2,6 triliun itu baru dimulai awal 2021.

    Mengenai pendanaan proyek itu, kata Budi, sudah ada IDB yang siap memberikan pinjaman. “IDB sudah siap. Nanti ada juga dari bank-bank Eropa yang siap membantu. Ini kan green, pasti banyak yang tertarik,” kata dia kepaa wartawan seusai penandatanganan nota kesepahaman dengan Perusda Bali secara virtual, Jumat (23/10/2020).

    Terkait pendanaan proyek ini, lanjut Budi, menggunakan skema Build Operate Transfer (BOT) atau serah guna. Artinya pihak Inka dan Perusda Bali akan mengelola dalam jangka waktu tertentu untuk sarana transportasi berbasis listrik tersebut. Setelah itu aset tersebut akan diserahkan kepada Pemda Bali untuk dikelola.

    5 Pegawai Kantor di Ponorogo Positif Covid-19 Usai Terima Kunjungan Tamu dari Surabaya

    Karena modal pembangunan tersebut adalah pinjaman, sehingga Inka dan Perusda Bali bertanggungjawab untuk mengembalikan ke IDB. Uang yang akan digunakan untuk membayar pinjaman tersebut dari hasil pengelolaan transportasi berbasis listrik tersebut hingga dari penghasilan lainnya.

    Namun, untuk saat ini pihak IDB masih menunggu studi kelayakan dari rancangan proyek transportasi di Bali tersebut. Setelah dinilai layak, IDB akan mencairkan dananya.

    “Kami tertarik menggarap di Bali karena di sana kan sebagai tempat wisata. Orang berwisata itu kan tidak mikir untuk persoalan duit. Selain itu juga untuk memecahkan persoalan terkait kemacetan di Bali,” terangnya.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.