Inflasi Malang Tertinggi di Jawa Timur

Inflasi Malang Tertinggi di Jawa Timur Ilustrasi (JIBI/Bisnis/Dok)

    Inflasi Kota Malang bulan Desember 2014 merupakan inflasi tertinggi di Jatim.

    Solopos.com, MALANG — Kota Malang mengalami inflasi tertinggi, yakni 2,72% pada Desember 2014 yang a.l dipicu kenaikan bahan makanan.

    Kepala Badan Pusat Statistik Kota Malang M. Sarjan mengatakan pada Desember 2014 di Kota Malang terjadi  inflasi  sebesar 2.72 %  dengan   Indeks  Harga  Konsumen  (IHK) sebesar 119,16.  Dari 8kota IHK di Jawa Timur, tercatat semua kota mengalami inflasi.

    “Inflasi tertinggi  terjadi di Malang sebesar 2,72% dengan IHK 119,16,” kata M. Sarjan di Malang, Jumat (2/1/2014).

    Selanjutnya diikuti Jember sebesar 2,64% dengan IHK sebesar 117,52, Sumenep sebesar 2,60% dengan IHK sebesar 117,30, Kota Kediri sebesar 2,52% dengan IHK sebesar 118,96, Banyuwangi sebesar 2.50 % dengan IHK sebesar 117,67, Surabaya  2,23 % dengan IHK sebesar 117,81, Madiun 2,20 dengan IHK sebesar 116,83  dan terendah Probolinggo sebesar 2,15% dengan IHK sebesar 118,72.

    Kenaikan maupun penurunan indeks  kelompok pengeluaran, yakni kelompok bahan makanan3,51%,  kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 1,20 %;  kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan akar 1,89%; kelompok sandang 0,36 %;  kelompok kesehatan 1,32%,  kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,26 %;  sertan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan6,36 %.

    “Sepuluh  komoditas teratas yang  mengalami kenaikan  harga pada Desember 2014, yakni  bensin, angkutan dalam kota, beras, cabai merah, semen,  tarif air minum, tarif listrik, cabai rawit , bahan bakar rumah tangga, dan angkutan antar kota,” ujarnya.

    Untuk 10  komoditas teratas yang  mengalami kenaikan  harga sepanjang 2014, yakni bensin, angkutan dalam kota, angkutan udara, tarip listrik, bahan bakar rumah tangga, beras, semen, cabe merah, rawon dan telur ayam ras.

    Sedangkan sepuluh komoditas terbesar yang mengalami penurunan harga pada Desember 2014 , yakni pir, tauge, mujair, cumi-cumi, daun bawang, jagung manis, nangka muda, jeruk, kentang dan tongkol.

    Untuk  sepuluh komoditas terbesar yang mengalami penurunan harga sepanjang 2014, yakni bawang merah, jagung manis, gula pasir, kelapa, sawi hijau, tomat sayur, emas perhiasan, bayam, kangkung dan kacang panjang.

    Tingkat inflasi tahun kalender Desember 2014 sebesar 8,14% dan tingkat  inflasi tahun ke tahun sebesar  8,14%.

    Tingginya inflasi bulan Desember 2014 ini dipicu oleh beberapa faktor, a.l dampak langsung kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sejak  18 November 2014 yakni premium dan solar.

    Kenaikan tarif angkutan dalam kota dan angkutan antar kota sebagai multiplier effect adanya kenaikan bahan bakar minyak subsidi,  kenaikan harga komoditi yang menggunakan jasa angkutan dalam pendistribusiannya, dan kenaikan tarif listrik pada November 2014 khususnya bagi pelanggan pasca bayar.

    Kenaikan harga BBM4, kenaikan tarif angkutan baik angkutan dalam kota maupun angkutan antarkota merupakan salah satu faktor tingginya inflasi kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan.

    Kenaikan tarif PDAM yang diberlakukan pada pembayaran  Desember semakin membuat tingginya tingkat inflasi di Kota Malang.

    Inflasi kelompok bahan makanan banyak dipengaruhi oleh factor pergantian musim kemarau menjadi musim penghujan yang berdampak pada banyak komoditi sayur dan buah yang mengalami kebusukan.

    Kenaikan bahan makanan juga dipicu tingignya permintaan bersamaan perayaan Natal, Tahun Baru, serta maulid Nabi Muhammad yang waktunya berdekatan



    Editor : Rini Yustiningsih

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.