Jangan Dibuang, Sisa Bahan Makanan Ini Bisa Ditanam Lagi

Jangan asal dibuang, ternyata sisa bahan sejumlah makanan bisa ditanam kembali.

Jangan Dibuang, Sisa Bahan Makanan Ini Bisa Ditanam Lagi Sisa bahan makanan yang ditanam kembali. (boombastis.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Setelah memasak, bekas sisa dapur atau sampah dari bahan makanan yang tersisa biasanya dibuang. Namun, ada beberapa sisa bahan makanan yang tak terpakai bisa dimanfaatkan kembali.

    Di antara bahan-bahan tersebut, ada beberapa jenis sayuran yang bisa diolah dan ditanam kembali. Kika kuantitas yang dihasilkan banyak bahkan bisa menjadi nilai ekonomis karena bisa dijual kembali. Apa saja sayur yang sisanya bisa ditanam kembali?Simak ulasan berikut ini yang dirangkum Madiunpos.com dari berbagai sumber.

    1. Seledri

    Seledri (freepik)

    Sisa seledri dengan dasar batang masih utuh ternyata bisa ditumbuhkan kembali. Caranya, pilih bagian yang tebal dari batang tersebut kemudian dipotong. Kemudian, celup bagian batang tersebut ke dalam semangkuk air dan usahakan agar tidak seluruhnya tenggelam.

    Jika cara di atas dilakukan dengan benar, daun akan tumbuh pada hari ke-7. Bagian ini kemudian sudah bisa ditanam di tanah.

    Saat Pandemi Covid-19, Perbanyak Makan Buah dan Sayur

    2. Pokcoy.

    Tanaman pokcoy yang mulai tumbuh. (celuks.blogspot.com)

    Hampir sama dengan seledri, pokcoy juga bisa ditanam ulang dengan cara memotong pangkal batang yang masih layak dan kemudian diletakkan pada mangkuk berisi air.

    Nantinya, setelah tujuh hari tunas daun akan tumbuh dari bagian tengah pangkal batang. Jika sudah demikian, batang pokcoy bisa dipindahkan ke media tanam seperti tanah. Tunggu selama lima bulan, pakcoy baru bisa dipanen.

    3. Jahe

    Jangan keburu membuang sisa jahe bekas bahan masakan, karena tumbuhan ini sangat bisa ditanam dan dipanen kembali.

    Apalagi di masa-masa seperti ini, penggunaan jahe bisa lebih intens dari hari-hari biasanya. Sebut saja jahe merah yang satu kilogramnya saat ini bisa mencapai Rp 100.000. Kalau bisa tanam sendiri, akan jauh lebih hemat bukan?

    Caranya, potong jahe menjadi beberapa bagian. Kemudian biarkan, sampai muncul beberapa tunas dan rawat sebentar agar lebih berkembang. Setelah itu, tanam jahe di dalam tanah dengan memberi jarak antar rimpang agar bisa tumbuh.

    Viral Video Crane Terjungkal Saat Angkat Potongan Pohon di Malang

    4. Bawang Merah

    Tunas bawang merah. (blogpicture.99.co)

    Meski kecil, bawang merah harganya sedang paling mahal di antara bawang yang lain. Selain untuk bumbu masakan, bawang juga sering dipakai untuk pengobatan alternatif seperti saat anak mengalami masuk angin.

    Menumbuhkan kembali bawang merah bisa dari bibit yang telah memiliki tunas sebelumnya. Untuk media tanam, bisa menggunakan pot atau polybag dengan tanah yang telah digemburkan. Tunas kemudian ditanam pada kedalaman lima sampai tujuh cm. Setelahnya bisa rutin disiram pagi dan sore. Bawang baru bisa dipanen dalam waktu 60-90 hari.

    5. Serai

    Serai. (ilmubudidaya.com)

    Serai termasuk tanaman yang banyak diminati belakangan ini. Selain untuk masakan, juga nikmat sebagai tambahan wedang atau minuman kesehatan.

    Tak hanya itu, cafe-cafe anak muda masa kini juga kerap menyertakan minuman serai sebagai salah satu minuman hitsnya.

    Serai juga termasuk golongan tanaman yang bisa dikembangkan dengan cepat. Caranya dengan memilih ujung serai yang sudah berakar dan kemudian potong bagian atas daunnya.

    Jika akar belum terlihat, bisa disiasati dengan menaruh batang tersebut di dalam gelas yang berisi air. Usahakan batang serai tidak terkena matahari secara langsung.

    Ini Beberapa Kesalahan Keramas yang Tidak Disadari Banyak Orang

    6. Cabai

    Biji Cabai. (rumahzakat.com)

    Sudah bukan rahasia kalau cabai termasuk tanaman pangan yang harganya bisa meroket pada musim-musim tertentu.

    Cabai tergolong bahan masakan yang mudah didapat sekaligus dibudidayakan. Pertama-tama, cari bibit dari lombok yang memiliki tekstur bagus, tidak busuk, dan segar. Ambil biji dan jemur di bawah terik matahari.

    Setelahnya, biji-biji tersebut bisa disebar pada media tanam seperti polybag, pot, dan sebagainya.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.