Kalong Kerap Jadi Biang Keladi Padamnya Listrik di Bawean Jatim

PLN Jatim telah mengantisipasi gangguan jaringan listrik akibat kelelawar.

Kalong Kerap Jadi Biang Keladi Padamnya Listrik di Bawean Jatim Kelelawar tidur (www.arkive.org)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Kelelawar alias kalong menjadi salah satu sumber masalah bagi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (IUD) Jawa Timur. Hewan nokturnal itu kerap menjadi biang keladi padamnya listrik di kawasan Pulau Bawean.

    Masalah ini biasanya muncul pada musim kelelawar yakni saat musim penghujan. Pada musim hujan, beberapa makluk hidup seperti kalong mengalami perubahan dan perpindahan tempat tinggal.

    Apalagi di seberang utara Kabupaten Gresik memiliki hutan dengan pohon-pohon tinggi. Setiap penghujung tahun ketika musim buah di Bawean, selalu muncul fenomena kalong keluar dari gua dan bukit-bukit dari sisi tengah pulau menyebar ke berbagai wilayah Pulau Bawean, termasuk di jaringan listrik.

    "Seringkali penyebab gangguan listrik padam adalah karena banyaknya bangkai kalong yang mati akibat hinggap di jaringan listrik PLN," kata Manager PLN UP3 Gresik, Paultje Mangundap, seperti dikutip dari bisnis.com, Rabu (11/12/2019).

    Untuk mengatasi gangguan jaringan listrik akibat kalong, PLN telah memasang berbagai perangkat pelindung bagi trafo dan jaringan di kawasan Pulau Bawean.

    Paultje mengatakan pemasangan pipa penghalang atau pelindung tersebut telah dilakukan sejak awal tahun, sedangkan kabel isolasi sudah dipasang sejak akhir 2018.

    "Jadi kabel konduktor di Bawean sudah menggunakan kabel berisolasi dan kami juga memasang pipa penghalang binatang, ijuk, cover bushing trafo untuk titik-titik yang sering menjadi tempat kalong," jelasnya.

    Dia menjelaskan pada musim kalong saat ini kerap menjadi kendala pelayanan yang di hadapi PLN, pasalnya kalong seringkali hinggap di komponen-komponen jaringan 20 kV seperti trafo, kabel, sambungan kabel, isolator, hingga perangkat kontruksi tiang besi atau tiang beton.

    Namun begitu, lanjutnya, upaya dalam penanganan gangguan telah berjalan dengan baik sehingga masa penormalan aliran listrik ke masyarakat dapat dilakukan secepat mungkin.

    "Kami berupaya mengoperasikan jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) seoptimal mungkin sehingga tidak terjadi gangguan dan mengoptimalkan petugas siaga 24 jam untuk menjaga keandalan pasokan listrik di Bawean," jelasnya.

    Di Bawean saat ini telah terdapat sekitar 22.100 pelanggan PLN.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.