Kampung Lali Gadget Sidoarjo, Tempat Anak-Anak Bergembira Tanpa Gawai (Bagian-5/Habis)

Achmad Irfandi, pemuda asal Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, menginisiasi pendirian Kampung Lali Gadget untuk mengurangi dampak kecanduan internet bagi anak-anak.

Kampung Lali Gadget Sidoarjo, Tempat Anak-Anak Bergembira Tanpa Gawai (Bagian-5/Habis) Seorang anak bermain permainan tradisional sepatu kuda di kawasan Kampung Lali Gadget di Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (26/12/2021). (Abdul Jalil/Solopos.com)

    Madiunpos.com, SIDOARJO -- Anak-anak di Desa Pagerngumbuk merasakan dampak positif dari keberadaan Kampung Lali Gadget ini. Hari-hari mereka kini tidak melulu memelototi gawai untuk mendapatkan hiburan. Mereka kini bisa setiap saat bermain dengan teman sebayanya.

    Salah satu anak di desa itu, Angelita Naila Sidqiyah, 7, menuturkan dirinya hampir setiap hari mendatangi KLG untuk bermain dan belajar. Dia merasa senang bisa bermain di tempat tersebut.

    “Saya punya HP. Tapi kalau sudah di sini, enggak bawa HP. Senang bisa bermain-main di sini. Karena bisa bertemu dengan teman-teman,” kata siswi II sekolah dasar itu.

    PT Inka Kirim 2 Kereta Barang Pesanan New Zealand

    Hal senada juga dikatakan Muhammad Iqbal Kurniawan. Anak laki-laki berusia sembilan tahun itu bercerita dirinya kini sudah bisa membatasi bermain handphone. Dia lebih memilih bermain di Kampung Lali Gadget bersama teman-temannya dibandingkan terus menerus memegang handphone.

    Anak-anak bermain permainan tradisional sepatu kuda di kawasan Kampung Lali Gadget di Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (26/12/2021). (Abdul Jalil/Solopos.com)

    “Kadang masih main game [online] di HP. Tapi tidak lama. Kalau main di sini kan asyik, bisa ketemu sama teman-teman,” ujar siswa kelas III sekolah dasar tersebut.

    Seorang warga desa setempat, Eni Amaliya, merasakan dampak positif dari keberadaan Kampung Lali Gadget yang digagas Irfandi. Dia mengatakan anaknya kini tidak lagi kecanduan bermain smartphone. Anaknya kini lebih aktif dan senang bermain bersama di KLG.

    Eni mengaku sedih saat anaknya lebih sering bermain gawai di rumah. Menurut dia, hal itu tidak baik untuk kesehatan mentalnya dan kehidupan sosialnya.

    Dia sebenarnya tidak melarang anaknya bermain gadget. Apalagi selama masa pandemi Covid-19, pembelajaran dilakukan secara online. Tetapi, kalau kecanduan tentu dampak negatif yang lebih dirasakan.

    Keren! Ibu-Ibu di Madiun Latih Siswa SLB Bikin Tas Anyaman Plastik

    “Sebenarnya tidak melarang. Anak juga bisa belajar kan lewat internet. Tapi kalau kecanduan kan juga bahaya. Saya senang ada KLG. Karena di sana, anak saya bisa bermain dengan temannya dan bisa juga belajar. Jadi enggak HP-an terus,” kata Eni yang rumahnya dekat dengan markas KLG.

    Warga lain, Diah Arianti, mendukung kegiatan positif yang diselenggarakan KLG. Sebagai ibu yang juga seorang pekerja, keberadaan KLG memberikan dampak positif. Karena anaknya kini bisa bermain di tempat itu tanpa harus kecanduan bermain gadget.

    “Saya kan setiap hari kerja. Kalau melihat anak main HP terus kan juga sedih. Sejak ada KLG, anak saya bisa bermain di sana dengan teman-temannya. Jadi lupa sama HP-nya,” kata dia.

    Penerima SATU Indonesia Awards

    Kegigihan Irfandi dan teman-temannya di Kampung Lali Gadget mendapat perhatian dari khalayak. Gerakan untuk mengurangi kecanduan gawai bagi anak-anak itu pun mendapat apresiasi dari PT Astra International Tbk melalui penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2021.

    Kegembiraan anak-anak bermain lumur di sawah di kawasan Kampung Lali Gadget, Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (26/12/2021). (Abdul Jalil/Solopos.com)

    “Saya sudah mendaftar di SATU Indonesia Awards sejak 2019. Saat itu enggak lolos. Tahun 2020 daftar lagi, enggak lolos. Tahun 2021, saya daftar lagi, dan Alhamdulillah bisa lolos. Ini menjadi proses berharga bagi kami,” kata dia.

    Irfandi terpilih menjadi finalis di ajang tersebut dalam kategori penggerak koservasi budaya melalui Kampung Lali Gadget. Dia berharap program di KLG bisa semakin berkembang dan menginspirasi banyak orang. Menurutnya, menyelamatkan anak-anak dari kecanduan gawai menjadi pekerjaan bersama.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.