Kaya Mendadak, Warga Tuban Borong Mobil Baru

Aksi warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang memborong mobil heboh di media sosial.

Kaya Mendadak, Warga Tuban Borong Mobil Baru Tangkapan layar warga Tuban borong mobil baru. (Istimewa)

    Madiunpos.com, TUBAN -- Aksi warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang memborong mobil heboh di media sosial. Video warga Tuban yang memborong mobil tersebut pun viral di media sosial.

    Kejadian menghebohkan itu dibenarkan oleh Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto. Warga di desa itu beramai-ramai membeli 176 mobil baru setelah mereka mendaptkan uang miliaran rupiah.

    Gihanto mengatakan warga beramai-ramai membeli mobil baru usai menerima uang ganti rugi pembebasan lahan untuk pembangunan kilang minyak dari Pertamina dan Rosneft, perusahaan asal Rusia.

    Longsor di Gemarang Madiun, 2 Rumah Roboh dan Menggantung

    Dia menuturkan tanah warga dibayar dengan harga Rp600.000 hingga Rp800.000 per meter oleh perusahaan. Setiap warga mendapatkan uang ganti rugi pembebasan lahan berbeda-beda, tergantung luas lahan yang dibeli. Namun, rata-rata warga mendapatkan uang ganti rugi sekitar Rp8 miliar. Bahkan ada warga yang memiliki lahan empat hektare menerima uang Rp26 miliar.

    “Ada juga warga Surabaya yang memiliki lahan di sini mendapat Rp28 miliar,” kata Gihanto yang dikutip dari Detik.com.

    Lantaran mendapat uang yang terbilang banyak, sehingga banyak warga yang akhirnya memutuskan membeli mobil. Mobil itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

    Longsor Terjadi saat Anak Sedang Belajar, Begini Kisah Korban Longsor di Gemarang Madiun

    Dia menuturkan saat ini sudah ada ratusan warga yang membeli mobil dengan uang tersebut. Bahkan ada warga yang membeli dua hingga tiga mobil baru.

    “Sampai sekarang sudah ada sekitar 176 mobil baru yang datang. Terakhir kemarin ada 17 mobil baru,” kata dia.

    Jumlah keluarga di Desa Sumurgeneng ada sebanyak 840. Namun yang lahannya dijual masuk penetapan lokasi untuk kilang minyak hanya 225 KK.

    “Ya memang kondisinya begitu, dapat uang lalu beli mobil. Ada juga yang dibelikan tanah lagi maupun bangunan rumah juga,” kata Gihanto.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.