KEBAKARAN LAWU : 1 Pendaki Terbakar di Lawu Masih Kritis

KEBAKARAN LAWU : 1 Pendaki Terbakar di Lawu Masih Kritis Pendaki Korban Kebakaran Gunung Lawu, Eko Nurhadi kondisinya Masih Kritis Pasca Operasi. (JIBI/Solopos/Antara/Laily Widya A.)

    Kebakaran Lawu membuat seorang pendaki dirawat intensif di RSUD dr. Soetomo Surabaya.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Salah seorang pendaki korban kebakaran di Gunung Lawu, Eko Nurhadi, yang sedang dirawat di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD dr. Soetomo Surabaya ini masih kritis pascaoperasi pembersihan luka bakar atau debridement pada wajah dan kedua tangannya. Eko Nurhadi adalah sekertaris Desa Karangjati, Ngawi

    "Setelah menjalani operasi pembersihan luka bakar atau debridement pada wajah dan kedua tangannya yang dilakukan kemarin [Senin, 19/10/2015]. Untuk saat ini, kondisinya masih belum pulih dan pernapasan korban juga sering sesak karena kerja paru-parunya belum stabil," ujar Kepala IRD RSU Dr Soetomo Surabaya, dr. Urip Murtedjo, di Surabaya, Selasa (20/10/2015).

    Ia mengatakan, setelah mengoperasi lebih dari 50% luka bakar yang ada di sekujur tubuh korban yang berhasil lolos dari kepungan api kebakaran Gunung Lawu, luka bakarnya juga dibalut dan diberi salep supaya cepat sembuh. "Ada luka lain yang masih dalam perhatian serius tim dokter, yaitu trauma inhalasi yang menyerang saluran pernapasan, sehingga terjadi pembengkaan pada paru-paru korban. Oleh karena itu tim dokter memberikan alat bantu pernapasan atau mesin respirator supaya dapat memacu kerja paru-parunya," terangnya.

    Selanjutnya, ia menambahkan dalam penanganan pemberian alat respirator belum juga dapat membantu pernapasannya, tim dokter akan mengambil tindakan lain agar dapat membantu meringankan dalam bernapas. "Namun bila dalam jangka waktu kurang lebih dua atau tiga hari, kondisi perfanasannya belum membaik, maka akan dilakukan tindakan medis dengan cara melubangi tenggorokannya supaya korban dapat bernapas," ungkapnya.

    Bantuan alat pernapasan ini, diharapkan paru-paru korban dapat bekerja seperti semula dan dapat membersihkan kotoran di paru-parunya akibat terlalu banyaknya ia menghirup hawa panas atau asap tebal.

    Sementara itu, keluarga korban juga pasrah, dan berharap korban cepat sembuh. Mereka hanya bisa menunggu di luar dan belum bisa bertemu korban pascaoperasi. Korban masih dalam ruang perawatan steril, karena luka bakarnya, rawan infeksi.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, sembilan pendaki di lereng Gunung Lawu, jalur pendakian Cemoro Sewu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur menjadi korban kebakaran hutan, tujuh di antara mereka meninggal dunia, sedangkan dua pendaki lainnya mengalami luka bakar yang cukup serius.

    Eko Nurhadi mengalami luka bakar Gunung Lawu akibat menerjang api yang membakar hutan saat melakukan pendakian. Demi menyelamatkan diri, korban nekad turun menerjang api.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.