Keefektifan Masker Scuba Dipersoalkan, Pedagang Masker : Kenapa Baru Sekarang?

Sejak ada pengumuman masker scuba kurang efektif cegah Covid-19, sejumlah pedagang masker di Kota Madiun pun mengeluh omzet jualannya menurun drastis.

Keefektifan Masker Scuba Dipersoalkan, Pedagang Masker : Kenapa Baru Sekarang? Pedagang masker di Alun-alun Kota Madiun, Watik Rahayu, 47, menata masker scuba yang dijualnya, Senin (21/9/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Pemerintah telah mengungumkan bahwa pemakaian masker jenis scuba tidak efektif untuk mencegah penularan Covid-19. Pemerintah beralasan karena scuba ini menggunakan kain berbahan elastis dan berpori-pori besar.

    Sejak ada pengumuman itu, sejumlah pedagang masker di Kota Madiun pun mengeluh omzet jualannya menurun drastis. Para pedagang masker pun mempertanyakan kenapa baru sekarang pemerintah mengumuman terkait keefektifan masker scuba dalam mencegah penularan Covid-19.

    Ditemui di tempat jualannya di pinggir Jl. MT Haryono, Kota Madiun, Senin (21/9/2020) pagi, penjual masker, Broto, 60, mengaku sudah mengetahui pemerintah telah menyampaikan bahwa masker scuba tidak efektif dalam mencegah penularan virus corona. Sejak adanya pengumuman itu, secara perlahan omzet penjualannya. Terutama untuk penjualan masker scuba.

    RSUD dr. Soedono Madiun Kehabisan Kit TCM, Tak Bisa Uji Swab Covid-19

    Menurutnya pengumuman pemerintah terkait keefektifan masker scuba dalam mencegah Covid-19 ini terlambat. Karena masyarakat sudah terlampau banyak yang menggunakan masker jenis ini. Selain itu, para pedagang masker juga sudah banyak yang berjualan masker scuba.

    "Kok baru sekarang diumumkan. Padahal awal-awal corona, pemerintah mengatakan bisa menggunakan masker apapun. Sedangkan masker medis hanya untuk yang sakit. Tapi sekarang kok berbeda informasinya. Padahal masyarakat sudah suka dengan masker ini," jelasnya.

    Warga Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, ini hanya bisa pasrah atas kondisi tersebut. Sejak ada informasi terkait scuba tak efektif cegah corona, secara otomatis penjualannya menurun. Kalau biasanya ia bisa menjual 20 masker scuba per hari, saat ini hanya bisa menjual tidak lebih dari lima masker scuba per hari.

    Pria yang telah diberhentikan dari pekerjannya sejak awal pandemi Covid-19 ini masih menjual masker scuba. Itu menjadi stok terakhir barang dagangannya.

    Tiga Orang Tewas dan Satu Luka Berat Dalam Kecelakaan Maut di Tol Mojokerto-Surabaya

    "Saya sebagai pedagang kecil ya hanya bisa pasrah saja. Ya menghabiskan stok masker scuba," katanya.

    Pedagang masker di Alun-alun Kota Madiun, Watik Rahayu, 47, mengatakan belum mengetahui adanya informasi masker scuba tenyata tidak efektif menghambat persebaran virus corona. Ia mengaku baru kulakan masker scuba senilai Rp250.000.

    "Saya baru kulakan masker scuba. Masak ini harus saya buang. Kan tidak mungkin. Ya tetap saya jual. Entah ada yang beli atau tidak nanti," katanya.

    Dibandingkan masker kain yang lain, kata Watik, masyarakat memang cenderung lebih suka dengan masker scuba. Itu terlihat dari banyaknya permintaan masker scuba.

    "Kalau di tempat saya yang paling laku ya scuba. Karena lebih nyaman. Makanya ini saya kulakan masker scuba semua," ujar janda berusia 47 tahun ini.

    Dia juga mempertanyakan informasi terkait masker scuba ini baru disampaikan sekarang. Padahal sebelumnya pemerintah tidak memberikan informasi itu.

    "Saat ini saya ya menghabiskan stok ini dahulu. Kalau habis. Nanti akan kulakan masker jenis kain yang dianjurkan pemerintah," kata warga Kelurahan Kartoharjo, Kecamatan Kartoharjo ini.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.