KEMARAU 2015 : Inilah Langkah Pemprov Atasi Kekeringan Jatim

KEMARAU 2015 : Inilah Langkah Pemprov Atasi Kekeringan Jatim Ilustrasi kekeringan (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

    Kemarau 2015 membuat berbagai daerah di Jarim mengalami kekeringan. Pemprov Jatim menyiapkan antisipasi dengan menyediakan sarana pengendalian suplai air.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Kekeringan melanda Jawa Timur (Jatim) pada musim kemarau 2015 ini. Dinas Pertanian Provinsi Jatim segera menyiapkan embung atau cekungan untuk mengatur suplai aliran air sebagai upaya mengantisipasi masalah kekeringan di sejumlah daerah.

    Kepala Dinas Pertanian Jatim, Wibowo Ekoputro, mengatakan Dinas Pertanian Jatim sudah berencana mengalokasikan anggaran pembuatan embung, dam atau parit, serta pembuatan sumur dangkal. Dia menyebut tidak semua daerah akan mendapat jatah pembangunan sarana pengendalian suplai air, khususnya selama musim kemarau. Menurut Wibowo, pembangunan disesuaikan dengan kebutuhan di setiap daerah yang terimbas kekeringan.

    ”Anggaran pembangunan sudah diajukan melalui dana alokasi khusus [DAK] 2015 sebesar Rp600 juta sebagai salah satu upaya antisipatif pada musim kemarau panjang tahun ini,” ujar Wibowo kepada wartawan, Senin (10/8/2015), seperti diberitakan Kantor Berita Antara.

    Wibowo menerangkan pembuatan embung juga sebagai upaya untuk menghilangkan kekhawatiran berbagai pihak agar air konsumsi tidak lagi sulit ditemukan, sekaligus tak menimpa lahan pertanian produktif. Dia menyampaikan sekitar 22.126 hektare (ha) lahan pertanian di Jatim terimbas kekeringan selama kemarau 2015, namun bisa dipastikan tidak akan memperngaruhi produksi padi.

    Sementara itu, diberitakan Bisnis.com, Rabu (5/8/2015), di 2014 pada sub ron 1 (Januari-April), Jatim mampu memproduksi 6.261.572 ton gabah kering giling (GKG), di sub ron 2 (Mei-Agustus) memproduksi 4.122.155 ton GKG, dan pada sub ron 3 (September-Desember) produksi mencapai 2.013.322 ton GKG, dengan total produksi mencapai 12.397.094 ton.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.