KEMARAU 2015 : Peternak Sapi Minta Pemerintah Siapkan Subsidi Pakan

KEMARAU 2015 : Peternak Sapi Minta Pemerintah Siapkan Subsidi Pakan Pekerja memberi makan sapi di salah satu peternakan di Jakarta, Rabu (27/2/2013). Pemerintah diharapkan memberikan subsidi berupa pakan sapi potong kepada para peternak guna menekan harga jual daging sapi. (Endang Muchtar/JIBI/Bisnis)

    Kemarau 2015 mendorong peternak di Jatim memberanikan diri meminta pemerintah menyiapkan subsidi pakan ternak.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Peternak sapi perah di Jawa Timur meminta pemerintah siaga dalam menyiapkan subsidi pakan ternak agar dapat meningkatkan produktivitas sapi terutama menghadapi musim kemarau 2015 ini.

    Ketua Bidang Usaha Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jawa Timur, Sulistyanto mengatakan apabila musim kemarau 2015 ini tidak diantisipasi, produktivitas sapi bisa berpotensi turun 10%-15%. "Kami berharap Agustus ini subsidi pemerintah bisa segera cair setelah kami mengajukan, karena ini sudah kemarau sampai November nanti," katanya di sela-sela Pameran Livestok Surabaya, Rabu (29/7/2015).

    Dia menjelaskan, biasanya sapi mengonsumsi rumput hijau, tetapi banyaknya rumput yang kering akibat musim kemarau 2015 ini, sapi membutuhkan pakan ternak olahan berupa konsentrat atau serat. "Peningkatan populasi sapi dan produktivitasnya ini kan termasuk dalam program swasembada pemerintah, baik dari daging maupun susu. Untuk itu perlu didorong," ujarnya.

    Selama ini, terang dia, 80% kebutuhan susu masih disuplai dari impor. Berdasarkan keterangan GKSI, di Jawa Timur ada lima pabrik susu yang hanya mampu memproduksi 900 ton/hari-1.000 ton/hari, sementara kebutuhan susu di Jatim mencapai 1.600 ton/hari, sehingga kurang 600 ton/hari.

    Sulis menambahkan, jumlah kepemilikan untuk peternak kecil pun masih tergolong sedikit, yakni rata-rata dua ekor untuk setiap peternak. Padahal untuk satu peternak, idealnya memiliki sedikitnya tujuh ekor sapi.

    Produktivitas sapi juga perlu digenjot, dari yang saat ini hanya menghasilkan 10 liter/ekor/hari, harus ditingkatkan menjadi 12 liter/ekor/hari. Langkah itu dianggap perlu demi memenuhi kebutuhan susu dalam negeri.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.