Kesal dengan Tikus, Bupati Madiun Turun ke Sawah Lakukan Gopyokan

Bupati Madiun terjun langsung ke sawah untuk melakukan gopyokan tikus bersama petani.

Kesal dengan Tikus, Bupati Madiun Turun ke Sawah Lakukan Gopyokan Bupati Madiun Ahmad Dawami melakukan gopyokan tikus bersama petani di Desa Kedungjati dan Desa Warurejo, Kecamatan Balerejo, Kamis (26/9/2019). (Istimewa-Pemkab Madiun)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, bersama petani di Desa Kedungjati dan Desa Warurejo, Kecamatan Balerejo, Madiun, melakukan gopyokan tikus secara bersama-sama, Kamis (26/9/2019). Langkah ini diambil karena hama tikus sudah sangat meresahkan petani.

    Hama tikus ini kembali menyerang puluhan petak lahan pertanian di Kabupaten Madiun. Hewan pengerat ini merusak tanaman padi yang rata-rata baru ditanam oleh petani.

    Ahmad Dawami atau akrab disapa Kaji Mbing menyampaikan gopyokan ini dilakukan karena banyaknya laporan masyarakat terkait serangan hama tikus. Gopyokan dilakukan dengan diawali mengasapi sarang-sarang tikus dengan menggunakan belerang. Begitu tikus yang mabuk berhamburan keluar, barulah petani membunuhnya dengan kayu.

    Baca Juga:

    Tikus Serang 74 Ha Lahan Padi Di Pilangkenceng Madiun

    Setiap Tahun 1% Lahan Pertanian Di Madiun Beralih Fungsi

    "Saya mengimbau supaya gopyokan tikus ini dilakukan secara bersama-sama maka akan cepat tuntas. Berbeda kalau dilakukan sendiri. Itu masih ada yang tidak keluar dari sarangnya," ujar dia.

    Kaji Mbing menyarankan gopyokan tikus sebaiknya dilakukan di usia tanaman sebelum 40 hari. Gopyokan tikus juga tidak boleh menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Karena penggunaan zat berbahaya bisa mengurangi kualitas padi.

    Ketua Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balerejo, Parmo, mengatakan sebenarnya petani telah melakukan gopyokan tikus, namun dilakukan sendiri-sendiri sehingga hasilnya tidak maksimal. Seharusnya gopyokan tikus dilakukan bersama-sama sehingga bisa efektif.

    "Untuk gopyokan tikus ini mendapat dukungan dari dinas pertanian yaitu umpan beracun 80 kg, belerang 150 kg, 8 karton mercon," ujarnya.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.