KISAH TRAGIS : Bocah Madiun Lumpuh dan Tulangnya Bengkok Sejak Berusia 2 Tahun

KISAH TRAGIS : Bocah Madiun Lumpuh dan Tulangnya Bengkok Sejak Berusia 2 Tahun Rusmiyati bersama putrinya Ananda Tria Rista Diantry yang mengalami kelumpuhan sejak berusia dua tahun, Senin (13/3/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Kisah tragis, seorang bocah di Madiun mengalami kelumpuhan sejak berusia dua tahun.

    Madiunpos.com, MADIUN -- Ananda Tria Rista Diantry atau biasa dipanggil Arista, 13, hanya bisa tergolek lemas di kasur di rumahnya di Desa Sumbergandu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun. Arista mengalami kelumpuhan sejak berusia dua tahun dan kini kondisinya semakin memperihatinkan.

    Kondisi tubuh Arista tidak seperti anak seusianya. Kaki dan tangannya mengecil serta membengkok. Tubuhnya juga terlihat kurus hingga hanya terlihat tulang dan kulit.

    Ibunda Arista, Rusmiyati, 43, menceritakan Arista lahir dalam kondisi normal, namun saat menginjak usia dua tahun tulang kaki dan tangannya mulai membengkak. Hingga saat dirontgen terlihat seperti patah tulang.

    "Selain Arista, saya juga mempunyai anak pertama bernama Eko Suprianto yang juga mengalami kondisi serupa yaitu lumpuh total. Namun, ia sudah meninggal dunia saat menginjak usia tujuh tahun," kata dia kepada wartawan di rumahnya, Senin (13/3/2017).

    Dia menuturkan kondisi berbeda dialami kakak Arista atau anak keduanya, Adelia Dwi Rahmawati, 15. Hingga kini, Adelia tumbuh seperti anak-anak pada umumnya dan kini sudah sekolah kelas VII MTs di desanya.

    Faktor Genetik

    Rusmiyati menyampaikan kondisi yang menimpa kedua anaknya itu sempat dikonsultasikan ke dokter dan diagnosis menyatakan sakit yang diderita kedua anaknya karena faktor genetik atau perkawinan sedarah. Namun, hal itu dibantah oleh Rusmiyati karena ia dan mantan suaminya bersaudara jauh.

    "Buktinya anak saya yang kedua normal," jelas dia.

    Lebih lanjut, sejak lumpuh, kedua tangan dan kaki Arista tampak seperti membengkok. Kemudian, kakinya tidak bisa digerakkan hingga mengecil.

    Rusmiyati harus setiap saat membantu aktivitas Arista seperti makan hingga buang air. Saat makan pun, Arista hanya bisa disuapi dalam posisi tidur. Arista juga menangis saat dimandikan, karena kesakitan kalau tubuhnya diangkat.

    Sejak berusia tujuh tahun, kata dia, Arista sudah tidak mendapat pengobatan. Ini karena ia kerap menangis saat hendak dibawa ke dokter atau Puskesmas.

    Selain hanya tiduran di tempat tidur, Arista terkadang diajari kakaknya membaca, menulis, serta menggambar. Meskipun tangannya sulit untuk digerakkan, Arista memiliki kemampuan berbicara dan berkomunikasi cukup baik. Namun saat bertemu orang baru, ia lebih memilih untuk diam.

    Penguat Tulang

    Untuk membuat tulang Arista kuat, kata Rusmiyati, ia kerap membelikan vitamin penguat tulang seharga Rp30.000. Namun, vitamin tersebut hanya dibeli saat memiliki uang lebih.

    Dia mengaku sudah bercerai kepada ayah Arista sejak tahun 2009. Setelah itu, pada tahun 2015 ia menikah dengan pria lain bernama Jumino, 36. Ada berbagai alasan mengapa dirinya memutuskan untuk berpisah dengan suami pertamanya.

    Untuk menghidupi kedua anaknya, ia bekerja sebagai buruh di warung nasi goreng dengan upah Rp25.000 per hari. Sedangkan suami bekerja sebagai buruh tani hanya memiliki penghasilan senilai Rp50.000 per hari.

    "Itupun ketika ada orang yang mau memakai tenaga suami saya. Jadi penghasilan kami memang pas-pasan," kata dia.

    Dalam kondisi seperti ini, mantan suami Rusmiyati tidak pernah menengok dan memberi nafkah kepada dua putrinya. Padahal, kata dia, seharusnya ayah dari anak-anak tersebut juga setidaknya membantu membiayai kehidupan kedua anaknya.

    Dia mengaku sedih saat melihat anak-anak seusia Arista yang bermain di luar rumah. Sementara itu, Arista hanya bisa berdiam diri di tempat tidur.

    Sampai saat ini belun ada perhatian dan bantuan dari pemerintah setempat. Terakhir kali, seorang anggota Polres Madiun bernama Bripka Sudarsono memberikan kue ulang tahun ke-13 kepada Arista.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.