KISAH UNIK : Luar Biasa, Selama 64 Tahun Kakek Asal Magetan Ini Jualan Kerai Bambu

KISAH UNIK : Luar Biasa, Selama 64 Tahun Kakek Asal Magetan Ini Jualan Kerai Bambu Mbah Suwarno, 90, warga Panekan, Magetan, berkeliling jalan kaki menjajakan kerai bambu. (JIBI/Solopos/Aries Susanto)

    Kisah unik ini tentang seorang kakek asal Magetan, Jawa Timur. Selama 64 tahun, ia berjualan kerai bambu keliling. Inilah kisahnya.  

    Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Mbah Suwarno, demikian namanya. Ia lahir 1925 silam, ketika negeri ini masih dijajah Belanda. Di usianya yang kini menginjak 90 tahun, Mbah Suwarno rupanya masih segar bugar. Ia sama sekali tak terlihat tua meski rambutnya mulai memutih dan kulitnya sedikit mengeriput.

    Pagi hari, ketika mentari mulai beranjak dari peraduannya, Mbah Suwarno terlihat memikul kerai bambu, berjalan kaki dari satu gang ke gang lain berkilo-kilo meter. Kerai-kerai bambu itu ia gulung, lalu ia ikat dan dipikul dengan sepotong bambu kering di pundaknya. Tak ada bekal berharga yang ia bawa selain kepasrahan hidup kepada Pemangku Jagad ini.

    “Beratnya bisa mencapai 25 kg kalau masih beljum terjual. Kalau cuma tiga gulung, ya sekitar 10 kg,” ujar Mbah Suwarno saat berbincang dengan Madiun Pos di Kota Madiun, Senin (15/6/2015).  Sesekali, Mbah Suwarno membetulkan posisi sandal jepitnya yang usang termakan aspal jalan.

    Mbah Suwarno adalah potret kepala rumah tangga penuh tanggung jawab. Tahun 1951, ketika usianya memasuki 26 tahun, ia memutuskan membuat kerajinan dari bambu agar dapur keluarga tetap ngepul. Bersama istri tercintanya di Desa Bedagung, Panekan, Magetan, Mbah Suwarno mulai meraut bambu untuk disusun menjadi kerai.

    Kerai-kerai itu setiap hari, ia pikul sendiri untuk ditawarkan kepada pembeli. Kadang di Kediri, Tulungagung, Blitar, Sragen, Ponorogo, dan daerah-daerah sekitar Magetan. Jika sudah habis terjual, Mbah Suwarno baru bisa pulang dengan sekeranjang senyum kebahagiaan menyongsong istrinya di rumah.

    “Hanya dari jualan kerai bambu ini, sembilan anak saya bisa saya sekolahkan. Sekarang, anak saya ada yang sudah jadi pegawai PLN, telkom, tambang batu bara, polisi, ada juga petani,” kata Mbah Suwarno.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.