Dari Coba-Coba, Warga Madiun Ini Berhasil Ekspor Kerajinan Kulit ke Jepang Hingga Kanada (Bagian-1)
Hendro menceritakan awal mula menekuni usaha handmade kerajinan kulit ini pada 2018.
Madiunpos.com, MADIUN -- Hendro Suwignyo, warga Kelurahan Demangan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, tidak menyangka hasil kreasinya, handmade kerajinan kulit diminati pasar. Bahkan, pria berusia 38 tahun itu juga telah mengekspor hasil kreasinya itu ke sejumlah negara di Asia dan Amerika.
Ditemui Madiunpos.com di rumahnya di RT 012/RW 005, Kelurahan Demangan, Rabu (13/10/2021) siang, Hendro menceritakan awal mula menekuni usaha handmade kerajinan kulit ini pada 2018. Saat itu, dia dihadapkan pilihan berat untuk meninggalkan pekerjaan yang cukup mapan di Surabaya dan memilih tinggal di Madiun.
“Karena istri saya punya ikatan dinas di Madiun. Jadi saya akhirnya pulang ke Madiun. Pekerjaan di Surabaya ditinggal,” kata dia.
Sebelum benar-benar resign dari tempat kerjanya, Hendro terlebih dahulu mencari inspirasi usaha yang cocok dikembangkan di Madiun. Hingga akhirnya, dia memutuskan untuk membikin usaha handmade kerajinan kulit.
Selamat, Jatim Peringkat 3 PON XX Papua
“Karana saya berpikir bahan baku kulit di sini kan tidak sulit didapat. Kan ada sentar bahan baku kulit di Magetan. Jadi untuk bahan baku enggak perlu takut kehabisan,” katanya.
Dia pun mulai belajar mengolah kulit untuk dijadikan berbagai kerajinan. Selain berguru pada seseorang perajin kulit di Surabaya, dia juga berlatih secara mandiri dengan melihat video-video di YouTube.
Setelah menguasai teori-teorinya, dia pun langsung praktik untuk membuat kerajinan kulit. Produk pertama yang dibikin adalah zippo pouch. Hasil kerajinan itu pun langsung mendapat sambutan positif dari pasar.
Saat diunggah di Facebook dan membuka pre order, Hendro mengaku tidak menyangka langsung ada 50 pesanan dalam beberapa waktu.
Jadi Jujukan Warga Luar Daerah, Vaksinasi Covid-19 Digelar di Pasar Besar Madiun
“Awal-awal ya memang sedang coba-coba pasar. Dilaunching dan ternyata mendapat respon positif dari pasar,” ujar suami dari Kurnia Anindya Yanti.
Dia juga menjual di beberapa market place online. Produknya pun dilirik oleh konsumen dari luar negeri. Tercatat, produknya dikirim ke sejumlah negara, seperti Singapura, Thailand, Jepang, Kalifornia, dan Kanada. Kerjaninan kulit sapi yang dibeli yaitu seperti tempat pena dan masker kulit.
“Belinya cuma satu. Kayak yang di Singapur dan Jepang, itu beli tempat pena. Terus yang di Kanada itu beli tempat pena dan masker kulit. Harganya skeitar Rp1,1 juta,” kata dia. (Bersambung)
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Berikut Ini Nama-nama Anggota Bawaslu Periode 2023-2028 di Wilayah Madiun Raya
- Inginkan Suroan & Suran Agung Tanpa Konflik, Ini Pesan Wali Kota Madiun
- Motif Pelaku Pembunuhan Perempuan Muda di Kamar Kos Madiun Terungkap
- Satu Pengendara Motor Luka Berat dalam Kecelakaan di Depan PG Kanigoro Madiun
- Diduga Korban Pembunuhan, Perempuan Muda Ditemukan Meninggal di Indekos Madiun
- Jadi Pengedar Sabu di Madiun, 2 Anggota Polisi Dituntut 4 Tahun 6 Bulan Penjara
- Gandeng Google Indonesia, Pemkot Madiun Latih Ratusan Guru Manfaatkan Chromebook
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.