KORUPSI MADIUN : Kasus PBM, KPK Periksa 9 Kontraktor dan 1 Pejabat Pemkot Madiun

KORUPSI MADIUN : Kasus PBM, KPK Periksa 9 Kontraktor dan 1 Pejabat Pemkot Madiun Ilustrasi KPK (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

    Korupsi Madiun, penyidik KPK memeriksa 10 orang dalam kasus korupsi pembangunan Pasar Besar Madiun (PBM).

    Madiunpos.com, MADIUN -- Sebanyak 10 orang saksi dalam kasus korupsi pembangunan Pasar Besar Madiun dengan tersangka Wali Kota Madiun, Bambang Irianto, diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di gedung Bhara Makota, Kamis (15/12/2016).

    Kepala Biro Humas KPK, Febri Diansyah, mengatakan ada sepuluh orang yang diperiksa penyidik KPK. "Iya ada 10 saksi yang diperiksa hari ini [Kamis] di Polres Kota Madiun untuk tersangka Bambang Irianto," jelas dia saat dihubungi.

    Sepuluh saksi yang diperiksa itu terdiri atas sembilan orang kontraktor dan seorang pejabat Pemkot Madiun.

    Sembilan kontraktor yang dipanggil yaitu Sutomo dari Asosiasi Gapeksindo, Sukarman dari Asosiasi Gakindo, Rochim Rudianto dari Asosiasi Aksindo, Riyadi dari Asosiasi Askindo, Noer Mohammad dari Asosiasi Aspeknas, Moch Rofieq Nurhidajat Taufiq, Ketua Gapensi, Yayat Prawira Sumantri dari Asosiasi Gapeknas, Pratikno dari Ketua Gabpeknas Kota Madiun, Arief Kurniawan dari Asosiasi Gabpeknas.

    Sesnagkan untuk seorang pejabat Pemkot Madiun yang dipanggil penyidik KPK yaitu Kepala Bagian Administrasi Pembangunan dan Aser Sekretariat Daerah Kota Madiun, Sadikun.

    Dalam keterangan sebelumnya, sejumlah kontraktor yang kerap mendapat proyek dari Pemkot Madiun harus menyetor sejumlah uang ke oknum di Bagian Administrasi Pembangunan dan Aset Pemkot Madiun.

    Uang yang harus dibayarkan pun berbeda-beda sesuai dengan besar kecilnya proyek. Penyetoran uang ini sebagai salah satu bentuk pembayaran supaya kontraktor bisa terus mendapatkan proyek pembangunan dari Pemkot Madiun.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.