KORUPSI MADIUN : Kepala Dinkes Kota Madiun Juga Diperiksa Soal Dana Pencegahan KLB DB

KORUPSI MADIUN : Kepala Dinkes Kota Madiun Juga Diperiksa Soal Dana Pencegahan KLB DB Ilustrasi korupsi (JIBI/Solopos/Dok.)

    Korupsi Madiun yang diduga melibatkan Dinas Kesehatan Kota Madiun diperiksa Satreskrim Polresta Madiun. Kasus dugaan korupsi itu terkait dana pencegahan kejadian luar biasa demam berdarah (KLB DB).

    Madiunpos.com,MADIUN — Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun Agung Sulistya Wardani diperiksa secara intensif oleh Satreskrim Polresta Madiun. Pemeriksaan tersebut terkait dengan adanya dugaan penyelewengan penggunaan anggaran pencegahan kejadian luar biasa ( KLB) demam berdarah (DB) Kota Madiun, di samping dugaan penyelewengan pengadaan sembilan mobil ambulans.

    Kasat Reskrim Polresta Madiun AKP Tatang Panjaitan mengakui bahwa pihaknya saat ini sedang mendalami kasus dugaan korupsi di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Madiun. Pemeriksaan tertutup yang berlangsung di ruang Perlindungan Perempuan dan Anak ini dilakukan Senin (10/08/2015).

    Selain mendalami dugaan penyelewengan dana pengadaan ambulans senilai Rp. 2,7 miliar, Satreskrim Polresta Madiun juga memeriksa dugaan korupsi anggaran pencegahan KLB demam berdarah Kota Madiun. Pihak Dinas Kesehatan Kota Madiun sendiri, sampai saat ini, belum memberikan keterangan terkait pemeriksaan polisi terhadap kepala dinas mereka, Senin itu.

    Seperti diberitakan sebelumnya, kisikan pertama yang diterima Madiunpos.com terkait pemeriksaan dokter yang menjabat kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun itu adalah menyangkut dugaan penyelewengaaan pengadaan sembilan mobil ambulans. Belakangan setelah kasus itu dikonfirmasi Kasat Reskrim Polresta Madiun, perkara hukum yang dijeratkan polisi terhadap Agung Sulistya Wardani selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun ternyata juga meluas hingga dugaan korupsi anggaran pencegahan KLB demam berdarah Kota Madiun.

    Madiun Sempat KLB
    Sementara itu, menanggapi kasus dugaan korupsi tersebut, Ketua Komisi II DPRD Kota Madiun yang merupakan mitra kerja Dinas Kesehatan, Ngedi Trisno, angkat bicara. “Untuk efisiensi , Dinas Kesehatan harusnya punya mitra untuk me-monitoring dan melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan demam berdarah sehingga masyarakat bisa lebih tahu dan mengerti. Dana anggaran untuk pencegahan DBD itu besar lo, kalau seperti ini ya enggak jelas, “ jelas Ngedi.

    Pemerintah Kota Madiun dalam menghadapi KLB Demam Berdarah , telah menyiapkan anggaran senilai Rp570 juta. Dana tersebut meliputi anggaran untuk penyediaan bubuk abate yang diyakini dapat membunuh larva-larva nyamuk, fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk ewasa, dan sosialisasi pencegahan demam berdarah melalui langkah 3M plus.

    Pada 25 Januari 2015 yang lalu, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, telah menetapkan 11 kota di Jawa Timur sebagai kota dengan KLB demam berdarah, kota-kota tersebut di antaranya adalah Kabupaten Jombang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Mojokerto, kabupaten dan Kota Madiun.

    Di Kota Madiun sendiri, sesuai catatan Kantor Berita Antara, pada rentang waktu antara bulan Januari sampai dengan Maret 2015, tercatat ada sekitar 10 orang yang meninggal dunia akibat demam berdarah. (Julian Tondo Wisudo/JIBI/Madiunpos.com)

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.