Kuliner Pintar Banyuwangi Kembali Ditutup, Ini Alasannya
Banyak ditemukan pelanggaran terhadap protokol kesehatan, baik yang dilakukan pengunjung maupun pedagang.
Madiunpos.com, BANYUWANGI -- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memutuskan mengevaluasi dan menutup kembali beroperasinya Kuliner Pintar di kawasan Taman Blambangan. Karena banyak ditemukan pelanggaran terhadap protokol kesehatan, baik yang dilakukan pengunjung maupun pedagang.
Asisten Perekononomian dan Pembangunan Setkab Banyuwangi Guntur Priambodo mengatakan pemantauan dilakukan sejak Kuliner Pintar Banyuwangi dibuka sepekan terakhir. Pemantauan dilaksanakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banyuwangi.
Sempat Ditutup karena Dokter Positif Covid-19, Puskesmas Patihan Madiun Akhirnya Dibuka Lagi
"Dari hasil pemantauan kami, ternyata masih ditemukan banyak pelanggaran, baik yang dilakukan pengunjung maupun pedagang. Sehingga kami memutuskan untuk menutup kembali Kuliner Pintar sebagai bahan evaluasi," kata Guntur di Banyuwangi, Minggu (21/6/2020) malam.
Pelanggaran yang dimaksud, menurut Guntur, pengunjung tempat Kuliner Pintartidak menggunakan masker. Kemudian adanya kerumunan yang mengabaikan aturan jaga jarak fisik (physical distancing).
Sendirian di Rumah Tak Layak Huni, Remaja Yatim Piatu di Tulungagung Ini Terpaksa Tinggal di Masjid
"Tadi kami evaluasi, pada Sabtu malam, Kuliner Pintar di Taman Blambangan ternyata ramai dikunjungi warga sehingga terjadi kerumunan. Ini tidak sehat dan tidak aman untuk pengunjung maupun pedagang," ucapnya.
Sudah Disosialisasikan
Guntur menyampaikan bahwa petugas dan pedagang di Kuliner Pintar Banyuwangi sebenarnya sudah disosialisasikan untuk menciptakan kawasan wisata kuliner yang bersih dan sehat. Salah satunya harus ada kuota pengunjung untuk memenuhi syarat jaga jarak fisik. Namun, hal ini diabaikan.
Uji Coba New Normal, Destinasi Wisata Telaga Sarangan Dibuka Lagi
"Oleh karena itu, kami akan menutup sementara area pusat jajanan Kuliner Pintar di Taman Blambangan. Kami evaluasi bareng-bareng, mana yang harus kami lengkapi. Misalnya, menambah petugas dan pengetatan protokol kesehatan. Ini kan masih fase simulasi, jadi kita masih terus melakukan perbaikan pelayanan," paparnya.
Selain area kuliner, lanjut dia, Gugus Tugas Covid-19 Banyuwangi juga melakukan pengawasan pada Taman Blambangan dan area publik lainnya. Termasuk juga warung-warung makan, karena masih ditemui pengelola dan warga yang tidak mematuhi standar kesehatan seperti yang diimbau pemerintah.
New Normal, Pasar di Surabaya Diimbau Bentuk Satgas Pasar Tangguh
"Setelah evaluasi, akan kami gelar lagi simulasi. Ini memang prosesnya, simulasi, evaluasi, simulasi lagi, hingga pelayanan berstandar kesehatan telah menjadi kebiasaan baru kita," tuturnya.
Editor : Arif Fajar Setiadi
Baca Juga
- Anggota DPRD Jatim Gelar Hajatan Pernikahan, Bupati Situbondo: Prokesnya Super Ketat
- Gus Ipul Ingin Pemerintah Tak Larang Mudik Lebaran
- Video Wali Kota Blitar Joget dan Nyanyi Tanpa Masker Viral, Polisi Panggil Panitia Acara
- Viral, Video Wali Kota Blitar Syukuran Berjoget dan Nyanyi Tanpa Masker
- Langgar Prokes, Anak Punk di Ponorogo Dihukum Push Up dan Hormat Bendera
- Dangdutan Langgar Protokol Kesehatan, 15 Polisi di Pasuruan Hanya Didenda Rp100.000
- Pelanggar Prokes di Gresik Pilih Dipenjara Ketimbang Bayar Denda Rp100.000
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.