Sendirian di Rumah Tak Layak Huni, Remaja Yatim Piatu di Tulungagung Ini Terpaksa Tinggal di Masjid

Remaja yatim piatu di Mojokerto terpaksa tinggal di masjid karena rumah peninggalan orang tuanya tak layak dihuni.

Sendirian di Rumah Tak Layak Huni, Remaja Yatim Piatu di Tulungagung Ini Terpaksa Tinggal di Masjid Nurhadi, remaja yatim piatu asal Mojokerto di rumahnya yang tidak layak huni. (detik.com)

    Madiunpos.com, TULUNGAGUNG -- Malang betul nasib Nurhadi. Remaja yatim piatu berusia 19 tahun asal Tulungagung, Jawa Timur, ini terpaksa tinggal menumpang di masjid. Rumah peninggalan orang tuanya sangat tidak layak dihuni.

    "Sekarang tinggal di masjid, saya ingin kembali ke rumah ini lagi," kata Nurhadi, saat menengok bekas rumah peninggalan orang tuanya di Dusun Nguri, Desa Sukoharjo, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Senin (22/6/2020), seperti dikutip dari detik.com.

    Rumah yang tersisa bagian dapur tersebut kondisinya memprihatinkan. Konstruksi bangunan tinggal kerangka kayu beserta atapnya, sedangkan dinding yang dulu berupa anyaman bambu sekarang sama sekali tidak ada.

    Ini Panduan dari KUA Bagi yang Mau Nikah di Tengah Pandemi Corona

    Nurhadi menceritakan pascakematian ibunya akibat tersengat listrik 9 tahun lalu, dia meninggalkan tanah kelahirannya. Ia ikut salah satu kerabatnya di desa lain. Sedangkan bangunan rumah utama dibongkar dan dipindahkan untuk saudara kandungnya.

    Selama 9 tahun ini ia sempat beberapa kali berpindah tempat dan diasuh oleh kerabat dan saudaranya yang lain. Tiga bulan lalu, Nurhadi memilih kembali ke Dusun Nguri. Namun karena kondisi rumah yang tidak layak huni, ia terpaksa tinggal sementara di salah satu ruang madrasah dan masjid setempat.

    Rumah peninggalan orang tua Nurhadi, remaja yatim piatu asal Tulungagung. (detik.com)

    Donasi Warga

    Kepala Desa Sukoharjo, Supeni Proboraras, membenarkan kondisi yang dialami Nurhadi. Ia mengatakan warga sekitar bersaama pemerintah desa selama 3 bulan terakhir bergotong royong memberikan bantuan kebutuhan sehari-hari maupun pembinaan secara mental kepada Nurhadi.

    Ini Cara Pedagang Pasar di Kediri Meningkatkan Imun Tubuh

    "Dulu tinggal bersama kakak dan pakdenya. Karena sudah tidak kerasan, akhirnya pulang ke sini. Namun karena kondisi rumahnya sudah rusak, untuk sementara tinggal di masjid sambil mendapat bimbingan agama dan akhlaknya dari tokoh masyarakat," kata Supeni.

    Selain bantuan dari masyarakat sekitar, pemerintah desa juga telah menyalurkan berbagai bantuan. Di antaranya bantuan langsung tunai (BLT) dana desa, zakat maupun donasi dari beberapa instansi lain. Sedangkan terkait kondisi tempat tinggal yang tidak kayak huni, pihaknya mengaku telah berencana untuk melakukan bedah rumah. Namun sementara ini masih terkendala anggaran.

    "Karena Nurhadi ini kembali ke Sukoharjo baru bulan April lalu, sedangkan APBDes sudah disahkan. Sehingga kami berencana untuk membangunkan rumah pada anggaran 2021. Namun, ternyata masyarakat memiliki jiwa gotong royong yang tinggi dan menggalang donasi agar bisa membangunkan rumah secepatnya," ujarnya.

    Arca Kala Diduga Peninggalan Singasari Ditemukan di Tulungagung

    Ide membangunkan rumah lebih cepat itu tercetus setelah Nurhadi menerima BLT tahap pertama senilai Rp600.000. Saat itu uang yang diterimakan tidak bertahan lama dan habis digunakan untuk membeli pulsa.

    "Dari situ akhirnya warga mengajak bicara Nurhadi agar uang BLT tahap dua sisihkan untuk membangun rumah, akhirnya dia mau. Selain itu warga juga menggandeng salah satu komunitas untuk menggalang dana," ujar Supeni.

    Perhatian Warga

    Pihaknya mengapresiasi kesigapan masyarakat dalam mengentaskan persoalan sosial yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Pemerintah desa dan warga berkomitmen akan terus memberikan perhatian kepada Nurhadi. ,Sehingga yang bersangkutan bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak serta bisa hidup mandiri.

    Makan Semangka dari Kulkas Bikin Wanita Ini Nyaris Tewas

    "Sebenarnya kerabat yang ada di sini juga mengajarkan dia untuk kerja, seperti menaikkan batu atau cari rumput. Namun ya itu Nurhadi ini masih muda, jenuh," imbuhnya.

    Jika rumah hasil donasi penggalangan dana terwujud, piahaknya akan mengusahakan bantuan lain berupa hewan ternak, sehingga Nurhadi bisa mendapatkan penghasilan dan kegiatan. "Sekaligus melatih tanggung jawab," ujarnya.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.