LEBARAN 2015 : Idulfitri, Malang Banjir Sampah

LEBARAN 2015 : Idulfitri, Malang Banjir Sampah Ilustrasi sampah. (JIBI/Antara/Rivan AL)

    Lebaran 2015 menyisakan sampah yang menggunung di Kota Malang.

    Solopos.com, KOTA MALANG – Pemkot Malang dibikin pusing dengan persoalan sampah. Pasalnya, volume sampah di Kota Apel tersebut melampaui daya tampung tempat pembuangan akhir (TPA). Bahkan, selama Lebaran 2015 volume sampah mencapai 1.000 ton/ hari.

    Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang, Jawa Timur, Erik S Santoso, mengatakan daya tampung TPA di Kota Malang, yakni TPA Supiturang hanya sekitar 420 ton/hari. Padahal, volume sampah domestik dan industri di Kota Malang rata-rata setiap harinya mencapai 600 ton hingga 700 ton.

    "Apalagi pada saat momen Ramadan, volume sampah lebih dari 800 ton/hari dan pada Lebaran 2015 meningkat lagi menjadi lebih dari 1.000 ton/hari, sehingga TPA kelebihan daya tampung," ujarnya seperti dikutip Kantor Berita Antara, Senin (27/7/2015).

    Menurut Erik, peningkatan daya tampung pada saat Ramadan tersebut karena banyaknya pasar tumpah hampir di seluruh wilayah Kota Malang. Puncak peningkatan volume sampah terjadi pada saat Lebaran 2015. Pada saat Lebaran, masyarakat cenderung lebih konsumtif dan banyaknya wisatawan juga menambah volume sampah.

    Peningkatan volume sampah tersebut, lanjutnya, membuat petugas kebersihan di DKP Kota Malang bekerja ekstra keras selama Lebaran. 2015 Aktivitas pengangkutan sampah dari tempat pembuangan sementara (TPS) ke TPA Supiturang juga ikut meningkat tajam.

    Sedangkan di penanganan di TPA Supiturang juga lebih ekstra lagi karena sampah yang datang ke TPA terus bertambah. "Setelah Lebaran volume sampahnya akan kembali menurun, meski penurunannya tidak sebanding degan peningkatannya. Paling banter hanya 10-20 persen saja," katanya.

    Melihat kondisi TPA dan volume sampah yang terus meningkat, khususnya selama Lebaran 2015, Erik berencana mengembangan pengelolaan sampah di TPA tersebut. Selain itu, juga akan memperluas area pengelolaan sampah di TPA, dari hanya berdaya tampung sekitar 420 ton/hari menjadi lebih luas lagi dengan memanfaatkan lahan TPA yang mencapai 32 hektare.

    "Kami ingin mengembangkan sampah menjadi energi listrik dan gas metannya pun juga diolah menjadi bahan bakar yang bisa menggantikan elpiji untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga warga di sekitar TPA. Sebenarnya gas metan di TPA Supiturang ini sudah dimanfaatkan untuk menggantikan elpiji, namun kapasitasnya belum terlalu banyak, kami akan kembangkan lebih besar lagi," katanya.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.